Jakarta, Aktual.co — Virtual office dan co-working place yang akhir-akhir ini mulai marak di Jakarta tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan perkantoran di Jakarta.

Konsultan Properti Jakarta Jones Lang LaSalle (JLL) melalui Head of Strategic Consulting nya Vivin Harsanto mengatakan bahwa keberadaan virtual office saat ini belum sepenuhnya berpengaruh terhadap penurunan real kantor.

“Jumlahnya tidak banyak dibandingkan real office. Dan penurunan kantor saat ini juga tidak berpengaruh, masih moderate,” ujar Vivin di Jakarta, Rabu (15/10).

Lebih lanjut dikatakan jika keberadaan kantor secara real masih diminati masyarakat Indonesia dibandingkan Virtual office dan co-working place.

“Penurunan pembangunan kantor di kuartal ketiga ini tidak signifikan, hanya 13.400 meter persegi penurunannya di Center Business District (CBD) Jakarta. Dan itupun dapat diserap di perkantoran non CBD sebesar 90 persen,” pungkasnya.

Lebih lanjut Vivin menjelaskan bahwa tidak semua perusahaan dapat menggunakan virtual office dan co working place, seperti perusahaan marketing, service, dan bank. Adanya real office akan membuat kepercayaan klien meningkat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka