Presiden Joko Widodo turun dari pesawat Kepresidenan RI sekembalinya dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan dan Rusia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/5). Presiden Joko Widodo di Korea Selatan bertemu Presiden Park Geun-hye serta sejumlah pengusaha membicarakan kerjasama ekonomi, sedangkan di Rusia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin membicarakan keringanan pajak bagi komoditas minyak sawit dari Indonesia dan kerja sama di bidang pertahanan-keamanan maupun pertukaran informasi untuk pemberantasan terorisme. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/16.

Jakarta, Aktual.com- Skandal pembelian senjata ilegal yang dilakukan oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Joko Widodo dipastikan tidak dilakukan dengan menggunakan pesawat kepresidenan. Penagasan itu disampaikan oleh Staf Khusus Presiden, Johan Budi, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/7).

“Saya hanya memastikan bahwa tidak ada senjata yang dibeli itu melalui atau dibawa melalui pesawat kepresidenan,” ujarnya.

Berdasarkan data yang disampaikan Johan pada tanggal 28 September 2015 pesawat kepresidenan tidak terbang ke Amerika Serikat. Padahal sesuai dengan kesaksian di persidangan pada tanggal tersebut transaksi pembelian senjata itu terjadi.

“Nah saya bisa pastikan bahwa tanggal 28 September tidak ada pesawat kepresidenan yang ke sana. Presiden tidak ada acara kunjungan ke Amerika pada 28 September, itu ‘clear’,” ucapnya.

Pada tanggal yang sama sesuai dengan penelusuran Presiden Jokowi saat itu sedang berada di Istana Negara. Presiden menjamu pelaku usaha industri dan pertanian beras.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara