Jakarta, Aktual.com – Menteri ESDM, Arcandra Tahar diminta teliti dan profesional memilih orang disekelilingnya untuk membantu tugas kementerian. Sebagai orang baru di sektor kebijakan energi, Arcandra dianggap masih ‘awam’ dan butuh waktu untuk menguasai seluk beluk sektor energi secara utuh. Untuk itu Arcandra harus jeli dan berhati-hati agar terhindar dari jeratan mafia sektor energi.
Munculnya nama Johannes Widjanarko untuk diangkat sebagai Wakil Menteri, merupakan kebijakan yang mengarah kepada perangkap atau jebakan mafia. (Lihat: Kasus SKK Migas, Yohanes Widjanarko Dipanggil KPK)
“Periode waktu yang cukup lama Archandra Tahar bermukim di AS, sedikit banyak pasti membuat beliau butuh waktu untuk menguasai seluk beluk sektor energi, mineral dan sumber daya mineral bangsa ini secara utuh. Dia tidak menguasai peta lapangan dan sangat mungkin belum mengidentifikasi siapa saja yang menjadi bagian dari praktek kemafiaan disektor ini. Archandra mungkin saja hanya orang baik yang hendak dimamfaatkan kekuatan tertentu,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Jumat (12/8).
Lebih lanjut, menurut Ferdinand nama Johannes Widjanarko salah satu nama yang tidak layak karena tercoreng kasus suap Rudi Rubiandini dan sudah pernah diberhentikan dari jabatannya di SKK Migas. Kemudian rencana menunjuk Dharmo menggantikan Amin Sunaryadi sebagai kepala SKK Migas dikhawatirkan membuka celah bagi para mafia energi. (baca: Menteri ESDM: Pemberhentian Widjonarko Atas Usulan Amien Sunaryadi)
Ferdinand menyarankan, lebih baik Arcandra memaksimalkan dan memberdayakan para Dirjen yang memang mengerti kondisi lapangan, daripada menggunakan staff khusus atau staff ahli atau Wamen di lingkungan Kementerian ESDM yang akan menimbulkan kontroversial.
“Tingkat Dirjen dan direktur di kementrian ESDM adalah orang-orang hebat dan mampu. Lebih baik pak Menteri memberdayakan mereka karena mereka mengerti kondisi. Terlalu banyak masalah yang belum terselesaikan, dan tidak mungkin bisa selesai jika tidak ditangani orang yang tepat dan cara benar,” pungkasnya. (Dadangsah)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka