Terdapat 3.331 sertifikat yang dibagikan pada hari ini yang terdiri dari 767 penerima sertifikat untuk penduduk dari kabupaten Kerom, 768 pemerima sertifikat untuk penduduk kabupaten Jayapura, 463 penerima sertifikat untuk penduduk kota Jayapura.

Selanjutnya kabupaten Sarmi (50 penerima sertifikat), dan sisanya masing-masing dari kabupaten Biak Numfor, kabupaten Merauke, kabupaten Jayawijaya, kepulauan Yapen, kabupaten Nabire dan kabupaten Mimika masing-masing diwakili satu orang penerima.

“Kedua sertifikat dimasukkan ke plastik, carikan plastik seperti ini kalau atap, genteng bocor tetap aman dan ketiga agar difotokopi jadi kalau hilang ngurusnya lebih gampang,” ujar Presiden.

Presiden juga menawarkan agar sertifkat tanah itu “disekolahkan” alias digadaikan. “Setelah itu ini dapat digunakan bisa disimpan, tapi kalau mau disekolahkan ke bank silakan, ada yang tidak mau disekolahkan? Oh di sini sedikit, di provinsi lain biasanya semua mau disekolahkan,” ungkap Presiden yang mengundang tawa masyarakat.

Ia mengingatkan agar sertifikat sebagai agunan ke bank silakan, tapi hati-hati agar agunan ke bank dikalkulasi sehingga bisa dicicil. “Bisa mengembalikan ndak setiap bulan kalau ndak jangan, simpan saja di rumah karena kalau pinjam bank harus mengangsur, mencicil, kalau hitugannya masuk silakan, tapi kalau tidak jangan,” jelas Presiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara