Jakarta, Aktual.com – Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini sekaligus menutup perdagangan tahun 2016. Namun ternyata Ditutup dengan anjlok di zona merah. Proses penutupan ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Penutupan sendiri rencanaya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Saat penutupan perdagangan, terlihat di papan IHSG indeks melemah 5,86 poin atau -0,11 % ke level 5.296,71. Sektor konsumer menjadi kontributor terbesar penurunannnya. Sektor ini turun sebesar 43,01 poin atau 1,82 % ke level 2334.19. Kendati begitu, jika dibanding dengan penutupan tahun 2015 dimana perekonomian yang begitu suram, penutupan kali ini naik 15,32 persen. Dari 4.593,008 menjadi 5.296,711.
“Kita harus bangga bahwa indeks menjadi yang tertinggi nomor dua di antara negara-negara emerging market. Dilihat dari pertumbuhan indeks year to date (YTD),” tutur Darmin saat menekan bel penutupan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/12).
Ke depan, Darmin berharap IHSG bisa lebih besar lagi termasuk yang emiten-emiten baru juga lebih banyak lagi. “Perusahaan yang mau terbuka tahun depan diharapkan bisa lebih banyak lagi. Apalagi perusahaan keluarga sebaiknya terbuka,” tegas Darmin.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT BEI, Tito Sulistio menambahkan, pertumbuhan IHSG tergolong paling tinggi di antara bursa-bursa dunia lainnya.
“Dengan pertumbuhan 15,32 % secara year to date (ytd) terhitung tertingi ke lima di antara bursa dunia. Dan kita bisa menjadi nomor dua tertinggi di kawasan Asia Pasifik,” ujar dia.
Pada perdagangan hari ini, tercatat membukukan transaksi sebanyak Rp9,629 triliun dengan volume 171,9 juta lot saham. Di pasar reguler terjadi transaksi Rp5,914 triliun dengan volume 62,5 juta lot dan pasar negosiasi Rp3,715 triliun dengan volume 109,4 juta lot.
Sedangkan investor asing melakukan aksi beli sebanyak Rp2,8869 triliun dengan volume 55,7 juta lot saham dan aksi jual Rp2,771 triliun dengan volume 32,2 juta lot saham. Sehingga asing tercatat beli bersih sebanyak Rp97,9 miliar.
(Laporan: Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka