Jakarta, Aktual.co — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago mengatakan pemerintah sedang mengkaji ulang 20 proyek infrastruktur yang dilakukan di Indonesia.  Menurutnya, tiga proyek infrastruktur berpeluang dibatalkan, salah satunya proyek kereta super cepat Jakarta-Surabaya.

“Proyek kereta super cepat batal karena belum layak, sudah dikeluarkan dari list,” ujar Andrinof di Jakarta, ditulis Rabu (21/1).

Lebih lanjut dikatakan bahwa alasan pembatalan proyek tersebut mempertimbangkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang masih berkisar USD4.700, sedangkan pendapatan layak bagi pengguna kereta super cepat dikisaran USD10.000. Namun, pemerintah tidak menutup kemungkinan proyek tersebut dilanjutkan swasta asalkan mampu secara finansial, tidak melanggar aturan lingkungan dan mengganggu lahan publik.

“Jika pihak swasta berminat, pemerintah bisa membantu mempermudah perizinan dan AMDAL. Tapi untung-rugi harus diperhitungkan secara matang karena modal usaha bisa kembali dalam 30 sampai 40 tahun (lagi),” pungkasnya.

Seperti diketahui, pembatalan proyek tersebut sebelumnya diutarakan oleh Gubernur Japan Bank for International Coorperations (JBIC) Hiroshi Watanabe saat bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebagai salah satu bank investor proyek kereta cepat tersebut, Hiroshi menyampaikan pembatalan tiga proyek investasi di Indonesia dikarenakan Jepang memilki skala prioritas pembangunan proyek infrastruktur yang memiliki nilai urgensi yang lebih.

“Jepang memiliki daftar proyek investasi, semuanya baik. Namun kami harus mampu membuat skala prioritas yang terbaik dari yang baik tersebut,” jelas Hiroshi. 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka