Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri LHK Siti Nurbaya (kiri) serta Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead (kanan) mengumumkan pembentukan Badan Restorasi Gambut untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Badan Restorasi Gambut yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut bertugas untuk menata lanskap ekologi gambut serta bergerak dalam konteks penyelamatan gambut dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia serius untuk menangani kerusakan gambut yang salah satunya melalui pembentukan Badan Restorasi Gambut (BRG).

“Kita bisa yakinkan dunia internasional (kita) serius, sangat serius untuk mengatasi kerusakan hutan dan lahan gambut,” kata Presiden Jokowi saat mengumumkan terbentuknya BRG di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Adanya kebakaran lahan dan hutan yang melanda beberapa provinsi di Tanah Air pada 2015, menjadikan pelajaran tersendiri yang sangat berharga bagi pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres Jusuf Kalla .

Untuk itulah, Presiden membentuk Badan Restorasi Gambut melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016.

“Saya ingin menyampaikan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut melalui Perpres yang sudah saya tanda tangani Januari lalu,” kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga memperkenalkan Nazir Foead untuk memimpin BRG.

Presiden menugaskan BRG untuk segera membuat rencana aksi dan melaksanakannya.

Upaya ini adalah untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia serius untuk mengatasi kerusakan gambut.

Dalam beberapa kesempatan, Presiden menyampaikan bahwa terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Tanah Air harus menjadi pelajaran.

“Meski 18 tahun kasus ini selalu berulang. Ini harus jadi pelajaran berharga,” ucap Presiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby