Jokowi Bertemu PM Italia Matteo Renzi saat KTT G20 di China (istimewa)
Jokowi Bertemu PM Italia Matteo Renzi saat KTT G20 di China (istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Indonesia dan Italia meningkatkan nilai perdagangan kedua negara sebagaimana yang disepakati dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi.

Pertemuan keduanya dilakukan di sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hangzhou International Expo Center, Hangzhou, Tiongkok, Senin (5/9).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan bahwa Italia merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dan sebagai pusat kegiatan ekspor Indonesia di Eropa.

“Indonesia berkomitmen untuk tingkatkan perdagangan dengan Italia ke depan,” ujar Presiden Jokowi.

Selain sektor perdagangan, sejumlah sektor yang dijajaki kemungkinannya untuk dilakukan kerja sama antara kedua negara, adalah pendidikan dan kebudayaan, maritim, energi terbarukan, teknologi digital, dan agrobisnis.

Kepada Presiden Jokowi, PM Renzi mengundang untuk berkunjung ke Italia pada 2017 untuk menindaklanjuti beberapa poin kerja sama yang dibicarakan pada kesempatan kali ini.

“Saya ingin mengedepankan kerja sama di bidang pendidikan dan budaya dengan Indonesia untuk meningkatkan hubungan ‘people to people contact’ antarkedua negara,” kata Renzi.

Terkait dengan kelanjutan dari proses dialog antar-keyakinan antara kedua negara, PM Renzi mengatakan Italia akan terus melanjutkan dialog karena Indonesia memiliki peran penting sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Presiden Jokowi juga menyetujui agar kelanjutan proses itu ditingkatkan.

“Indonesia 87 persen penduduknya muslim dan moderat serta toleran. Saya mendukung agar Indonesia dan Italia dapat menyelenggarakan forum ‘interfaith dialogue’ untuk memajukan nilai moderasi serta mengatasi ekstremisme dan ‘xenophobia’.” ujar Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Sugeng Rahardjo.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan