Jakarta, Aktual.com – Kehadiran sejumlah pekerja asing untuk memimpin badan usaha milik negara (BUMN) menjadi pertimbangan Presiden Jokowi untuk memajukan perusahaan negara.

Pasalnya menurut dia, perusahaan milik negara di Uni Emirat Arab (UEA) pada awalnya dipimpin oleh orang eropa karena dinilai lebih menguasai dan memahami dunia bisnis modern. Kemudian, sejak 1975 CEO perusahaan besar secara bertahap dipegang oleh orang-orang UEA yang belajar dari orang eropa tersebut. Dan, Indonesia dirasa perlu belajar dari itu.

“Saya mendapatkan penjelasan ini secara langsung dari Syeikh Muhammad di Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu,” kata Jokowi di Jakarta, dikutip dari media online nasional, Selasa (3/1).

Dirinya menginginkan tiga hingga empat orang asing profesional memimpin BUMN agar dapat termotivasi dan belajar.

“Jadi, intinya, bisa saja orang-orang bule untuk sementara memimpin dan mengelola beberapa perusahaan BUMN agar perusahaan-perusahaan itu mengalami kemajuan secara pesat, tapi kepemilikannya tetap. Perusahaan-perusahaan BUMN harus tetap milik negara,” jelas dia.

Meski demikian, Jokowi mengapresiasi kemajuan yang ada di BUMN saat ini dan mendukung holding BUMN.

Artikel ini ditulis oleh: