Presiden Joko Widodo - Aksi Bela Islam II. (ilustrasi/aktual.com)
Presiden Joko Widodo - Aksi Bela Islam II. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Aktivis dari Petisi 28, Haris Rusly menuding, kalau Presiden Joko Widodo tengah berupaya untuk mempengaruhi TNI dan ulama Islam untuk satu tujuan, yang tak lain ialah melindungi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari jeratan hukum.

“Saya curiga langkah-langkah dia mendatangi ormas Islam dan mendatangi kesatuan-kesatuan TNI itu dalam rangka melindungi keputusan dia untuk tetap melindungi Ahok,” kata Haris saat diminta menanggapi safari politik Jokowi, Minggu (13/11).

Dia meyakini, safari politik yang dilakukan Jokowi pasca Aksi Bela Islam II bukan semata untuk meredam kemarahan umat Islam. “Jadi, ini bukan dalam rangka mengamankan aksi, tapi bagaimana supaya Ahok ini tidak ditetapkan sebagai tersangka,” ketusnya.

Seharusnya, jika Presiden mau meredam kemarahan umat Islam tidak perlu melakukan kunjunga-kunjungan ke beberapa lembaga. Cukup dengan izin mentersangkakan Ahok ke Polisi, urusannya pun akan selesai.

“Kalau dia mau menetapkan Ahok sebagai tersangka, tidak perlu dia mendatangi umat Islam. Tidak perlu ia mendatangi TNI dan Polri, untuk apa? Kan selesai kalau Ahok ditetapkan sebagai tersangka, kan tidak ada reaksi dari umat Islam,” ujarnya.

Justru, sambung Haris, kecurigaan Jokowi melindungi Ahok semakin mengkristal lewat safari politiknya.

“Karena dia punya niat untuk melindungi Ahok, makanya dia mendatangi aparatur fisik, TNI dan Polri, dia mendatangi tokoh-tokoh umat, dia mempengaruhi yang punya pengaruh langsung, untuk mendukung kebijakan dia untuk melindungi kasus hukum yang menistakan agama itu,” tandasnya.

Seperti diketahui, pasca Aksi Bela Islam II Jokowi memang melakukan kunjungan kerja ke beberapa lembaga. Markas Besar TNI AS, Kopassus, Marinir, PB NU dan PP Muhammadiyah jadi ‘bidikan’ Jokowi.

M. Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan