Jakarta, Aktual.co —Kini kita telah memasuki bulan November, 2014. Mengingat bulan ini, saya jadi berkeinginan untuk sejenak mengali memori sejarah kita, tentang janji yang pernah diucapkan oleh pemerintah Hindia-Belanda kepada rakyat Indonesia, pada bulan November 1918. Dibawah pimpinan Gubernur Jenderal Graaf van Limburg Stirum, saat itu pemerintah pernah berjanji bahwa akan segera memberikan kemerdekaan untuk Indonesia.
Janji ini terucap saat gelombang perlawanan politik terus membesar. Dan saat itu pemerintah mendapati dirinya kewalahan dengan perlawanan tersebut, karena tekanan dari internal nusantara dan juga internasional. Namun nyatanya, janji itu hanya sebatas strategi politik Belanda untuk meredam gelombang perlawanan itu. Karena tidak ada istilah nusantara ini lepas dari jajahan mereka.
Alhasil, janji pun tinggal janji. Bertahun-tahun rakyat Indonesia menanti pembuktian janji itu, namun tak kunjung jua dibuktikan oleh pemerintah. Praktis hal ini pun memicu reaksi keras dari para kaum pergerakan, dan gelombang perlawanan menjadi semakin besar. Hingga sampailah negeri ini pada kemerdekaannya.
#Jokowi juga punya janji
Semasa pilpres 2014, Jokowi punya banyak janji yang diberikan pada rakyat Indonesia. Saya kembali cantumkan semua janji-janji Jokowi semasa pilpres kedalam tulisan ini, dengan harapan agar rakyat bisa terus mengawal janjinya dan mau mengingatkan Jokowi bila nyatanya dalam menjalankan pemerintahan cenderung keluar dari janji-janji yang pernah ia ucapkan.
Demikian 66 janji-janjinya yang saya kutip dalam situs www.voa islam.com ;
1. Janji Jokowi-JK Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas dalam 5 Tahun
2. Jokowi Janjikan Bangun 50 Ribu Puskesmas
3. Swasembada Pangan
4. Membuat Bank Tani untuk Mengurangi Impor Pangan
5. Jokowi Janji akan Tetap Blusukan bila Jadi Presiden
6. Jokowi Janji Benahi Kawasan Masjid Agung Banten
7. Jokowi Janji Cetak 10 Juta Lapangan Kerja Jika Jadi Presiden
8. Jokowi Janji Buka 3 Juta Lahan Pertanian
9. Jokowi Janji Batasi Bank Asing
10. Berjanji Membangun Tol Laut dari Aceh hingga Papua
11. Jokowi Janji Beri Berapapun Anggaran Pendidikan
12. Berjanji untuk Mengurangi Impor Pestisida dan Bibit Pertanian
13. Jokowi Janji Hapus Ujian Nasional
14. Membangun E-government, E-budgeting, E-procurement, E-catalog, E-audit Kurang dari 2 Minggu
15. Terbitkan Perpres Pemberantasan Korupsi
16. Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
17. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur seperti, Pelabuhan, Bandara, di wilayah Indonesia Bagian Timur
18. Dana Rp 1,4 Miliar per Desa Setiap Tahun
19. Kepemilikan Tanah Pertanian untuk 4,5 juta Kepala Keluarga dan Perbaikan Irigasi di 3 juta Hektar Sawah
20. Membangun 100 Sentra Perikanan yang dilengkapi Lemari Berpendingin
21. Membentuk Bank Khusus Nelayan
22. Menggunakan Pesawat Tanpa Awak untuk meng-Cover wilayah lndonesia
23. Meningkatkan Pemberian Beasiswa
24. Mengalihkan Penggunaan BBM ke Gas dalam waktu 3 Tahun
25. Jokowi Janji ‘Sulap’ KJS-KJP Jadi Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar
26. Tidak bagi-bagi Kursi Menteri ke Partai Pendukungnya
27. Jokowi Janji Tak Berada di bawah Bayang Megawati
28. Membenahi Jakarta (macet, banjir, dll)
29. Mendukung kemerdekaan dan mendirikan KBRI di Palestina
30. Tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional. Khusus yang ini, penulis sarankan tak perlu dikawallah. Janji aneh soalnya.
31. Mudah ditemui oleh warga Papua
32. Menurunkan harga sembako, meningkatkan kualitas dan kuantitas program raskin
33. Memperhatikan permasalahan outsourcing
34. Menghapus subsidi BBM
35. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri
36. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk memberi subsidi Rp1 juta per bulan untuk keluarga pra sejahtera sepanjang pertumbuhan ekonomi di atas 7%
37. Perbaikan 5.000 pasar tradisional dan membangun pusat pelelangan, penyimpanan dan pengolahan ikan
38. Membantu meningkatkan mutu pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan meningkatkan kesejahteraan guru-guru pesantren sebagai bagian komponen pendidik bangsa
39. Akan berbicara terkait kasus BLBI
40. Memperkuat KPK (meningkatkan anggarannya 10x lipat, menambah jumlah penyidik, regulasi)
41. Menghentikan impor daging
42. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur
43. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan pelabuhan
44. Meningkatkan 3 kali lipat anggaran pertahanan
45. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembenahan tenaga pengajar yang punya kemampuan merata diseluruh Nusantara
46. Jokowi Pilih Mendikbud dari PGRI Jika Jadi Presiden
47. Memberikan gaji besar bagi para ahli asal Indonesia
48. Menaikkan gaji guru
49. Sekolah gratis
50. Menangani kabut asap di Riau
51. Membeli kembali Indosat
52. Membangun industri maritim
53. Menyederhanakan regulasi perikanan
54. Mempermudah nelayan mendapatkan Solar sebagai bahan bakar kapal dengan mendirikan SPBU khusus
55. Membuktikan janji-janji dalam visi-misi
56. Menyejahterakan kehidupan petani
57. Mengelola persediaan pupuk dan menjaga harga tetap murah
58. Membangun banyak bendungan dan irigasi
59. Menyusun kabinet yang ramping dan diisi oleh profesional
60. Menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran HAM di masa lalu
61. Menjadikan perangkat desa jadi PNS secara bertahap
62. Meningkatkan Industri Kreatif sebagai salah satu Kunci Kesejahteraan Masyarakat
63. Cuma satu dua jam saja di kantor, selebihnya bertemu rakyat
64. Jika Menang, Jokowi Janjikan Internet Cepat
65. Menyelesaikan masalah korban lumpur Lapindo
66. Mengusut kasus penculikan aktivis pada 1998
#Rakyat baik, berani mengkritik pemerintah
Dahulu, pada tahun 1927. Ada seorang pejabat tinggi Belanda di Padang Panjang, yang bernama Demang Datuk Dayo, pernah mengungkapkan sebagian unek-uneknya terhadap pemerintah Belanda dalam sebuah pidato disidang Volksraad (Dewan Rakyat). Dimana ia mengeluhkan tentang perlakuan Belanda terhadap pegawai bumiputera, karena para pegawai semasa itu diperlakukan tidak sebagai mitra pemerintah, melainkan hanya sebagai tukang pungut pajak rakyat, sehingga hal ini menurunkan kedudukan mereka sebagai seorang pegawai dari bumitera.
Demang itu begitu berani menyuarakan ketidakbenaran dalam tubuh pemerintah, ia tidak memiliki rasa takut. Walaupun akhirnya ia dimutasi oleh Belanda dari Padang Panjang ke Air Bengis, sebuah daerah yang jauh lebih kecil dari Padang Panjang, dan juga terisolir. Keberanian demang ini tentunya patut untuk kita berikan apresiasi, ditengah kondisi pemerintahan yang suka semena-mena dan penuh tipu daya, ia berani mengkritiknya.
Tentu apa yang dilakukan oleh demang ini perlu dilakukan juga oleh rakyat Indonesia hari ini. Ketika kita mendapati pemerintahan Jokowi cenderung tidak menepati janji-janjinya, maka kita harus berani untuk mengkritiknya. Bahkan perlu juga kita melakukan perlawanan bila nyatanya pemerintahan Jokowi cenderung mengancam eksistensi bangsa.
Jangan sampai kita menjadi rakyat yang hanya ‘’membeo’’ terhadap apapun yang dilakukan oleh pemerintah. Jangan hanya karena citra kesederhanaan yang ditampilkan Jokowi, lalu kita menjadi tidak objektif dalam memotret pemerintahannya.
Sebagai rakyat yang baik, kita memang harus aktif memberikan apresiasi terhadap kerja-kerja pembangunan pemerintah. Namun rakyat yang baik, juga harus aktif mengkritik pemerintah bila nyatanya ada hal-hal yang tidak sesuai janji-janjinya dan ada hal-hal yang cenderung mengancam kedaulatan negara serta membuat rakyat menderita. Seperti tidak tegas terhadap korporasi-korporasi asing dan menaikkan harga BBM dengan harga yang cukup berat dijangkau oleh rakyat.
Selamat menjalani aktivitas di bulan November..
Penulis : Setiyono. Book Writer & Aktivis Pergerakan
setiyono_uir08@yahoo.com
Artikel ini ditulis oleh: