Jakarta, Aktual.com — Aktivis Jaringan ’98 mendesak Presiden Joko Widodo segera mencopot pembantunya di Kabinet Kerja yang bermadzabkan neoliberalis. Selama mereka masih bercokol di kabinet, pemerintahan baru hasil Pemilihan Presiden 2014 dinilai akan terus disetir oleh komprador-komprador asing tersebut.
Bahkan, bila mereka masih bercokol di pemerintah, mereka akan menghabisi pihak-pihak yang dianggapnya berseberangan dengan kepentingan mereka. Kegaduhan yang tercipta dalam beberapa pekan terakhir, hanya bagian kecil dari operasi komprador-komprador asing dimaksud.
“Kegaduhan dan ribut-ribut politik ini bagian dari busuknya konspirasi yang dilakukan neoliberalis. Satu-satu mulai terbongkar, saat ini misalnya dari pertambangan Freeport,” tegas Juru Bicara Jaringan ’98, Ricky Tamba, saat dihubungi, Selasa (15/12).
Kegaduhan yang sangat menguras energi belakangan, menurutnya, tidak terelakkan dan akan terus terjadi selama komprador asing masih bercokol di Kabinet Kerja. Setahun pemerintahan Jokowi, selama ini mereka melakukan operasinya dengan rapih. Dari penjualan aset strategis, liberalisasi kebijakan, penjualan aset JICT, hingga rencana jahat memperpanjang operasi PT Freeport Indonesia.
“Ini sangat jelas, ada penjualan aset JICT dibawah komando Rini Soemarno, Freeport melalui Sudirman Said. Sejak setahun lalu sudah kami buka borok-boroknya siapa saja menteri-menteri yang membawa agenda neoliebralisme,” ucap Ricky.
Artikel ini ditulis oleh:

















