Jakarta, Aktual.co — Presiden Terpilih Joko Widodo diminta melindungi pertanian dan industri berbasis tembakau.
Ketua DPP Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nurtantio Wisnu Brata, mengklaim permintaan itu datang dari petani tembakau dan buruh industri tembakau. 
Karena sepanjang pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), para petani dan buruh merasa terpinggirkan dan tidak mendapat perlindungan yang memadai dari pemerintah. 
Kata Nurtantio, salah satu program Jokowi-JK yang dianggapnya bakal bisa melindungi mereka tercantum di dalam sembilan program prioritas ‘Nawa Cita’.
Yakni untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Di sinilah APTI memandang sektor pertanian tembakau adalah salah satu komoditas unggulan pertanian di Indonesia yang keberadaannya saat ini justru didiskriminasi sepanjang pemerintahan SBY.
“Kami berharap Jokowi-JK konsisten dengan program “Nawa Cita” yang ia usung dengan melindungi keberlangsungan pertanian tembakau dan industri nasional hasil tembakau. Pasalnya, sektor ini telah menyumbang 60 juta tenaga kerja dan cukai rokok yang disetorkan ke negara tiap tahun sekitar 100 triliun,” ujar Nurtantio, dalam keterangan pers, ditulis Senin (20/10). 
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok anti tembakau mendesak Jokowi untuk mendukung aksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). 
Menanggapi desakan itu, Nurtantio meminta Jokowi menolak isi FCTC. Menurutnya Pasal 17 dan Pasal 26 Ayat 3 di dalam FCTC mengatur diversifikasi tanaman tembakau ke tanaman lain. Hal ini jelas bahwa FCTC sengaja mematikan kehidupan petani tembakau.
Padahal, jelas Nurtantio, keberadaan UU 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani memberikan kebebasan kepada petani untuk menanam tanaman yang dianggap baik.
“Kami berharap Jokowi menjadikan UU 19/2013 sebagai payung hukum untuk melindungi petani bebas menanam tanaman yang dianggap menguntungkan sebagai wujud pemihakan petani tembakau daripada membela kepentingan asing yang berbalut isu kesehatan,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: