Jakarta, Aktual.com — Melihat kecendrungan kebijakan pemerintahan Jokowi-JK doyan melakukan utang, Ekonom, Fuad Bawazier mencemaskan ekonomi Indonesia, dia melihat posisi Indonesia diambang krisis yang dahsyat seperti negara Yunani akibat gagal membayar hutang.
Hasil perhitungannya, sebesar 76 persen pemasukan dari pajak hanya untuk membayar cicilan utang dan bunganya.
Dalam catatannya, pada bulan Januari 2016, penerimaan pajak (yang merupakan sumber utama APBN) hanya Rp62,2 Trilyun, sementara pada saat yang bersamaan, negara membayar cicilan utang dan bunganya sebesar Rp47,4 trilyun.
Hal itu membuat mantan Menteri Keuangan tersebut menjadi risau, menurutnya jika pemeritah tidak menahan diri untu melakukan pinjaman, makan APBN akan semakin terbebani dan berimbas pada belanja negara yang makin memburuk hingga membawa krisis dahsyat.
“Indonesia gagal bayar utang karena APBN sudah hampir tidak kuat lagi memikul pembayaran utang negara,” Jelasnya, Minggu (28/2).
Lebih lanjut dia memaparkan bahwa kurs rupiah akan semakin anjlok, semua dolar lari ke luar negeri, Indonesia kesulitan import barang, inflasi tinggi, pabrik-pabrik tutup, pengangguran meningkat tajam.
“Disaat itu rakyat amat menderita dan kemungkinan pemerintah tumbang atau akan terjadi huru hara,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta