Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com — Pada pembukaan perdagangan kemarin, Pasar melemah karena aura efek Jokowi sudah mulai berkurang. Hal itu merupakan tanggapan dari sebagian besar pelaku pasar terkait hadirnya Presiden Jokowi di lantai bursa IDX untuk memeriahkan dan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan seremonial Hari Diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.

Setiap kata yang diucapkan Presiden Jokowi menjadi perhatian para pelaku pasar sembari menunggu inovasi yang dapat diberikan untuk dapat menggairahkan bursa saham. Bahkan tak jarang pula yang berharap kunjungan Presiden kali ini dapat memberikan angin segar yang berujung pada menghijaunya IHSG. Tapi, tampaknya hal itu belum dapat terlaksana. Bahkan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di atas 5% yang disampaikan Presiden Jokowi tampaknya kurang dapat menahan adanya aksi jual.

“Pada perdagangan Selasa (11/8) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4715-4739 dan resisten 4760-4778,” ujar analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (11/8).

Dirinya melanjutkan, Three black crows dekati area lower Bollinger Band (LBB ). MACD melanjutkan pelemahan setelah membentuk death cross dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R melanjutkan pelemahan. Laju IHSG berada di bawah area target support 4738-4751 dan gagal mendekati area target resisten 4808-4812.

“Belum adanya sentimen positif membuat IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya. Apalagi jika pelaku pasar lebih memilih untuk stay away dari pasar sehingga membuat IHSG akan kehilangan momentum kenaikannya. Namun dirinya berharap agar pelemahan dapat lebih terbatas dan aksi jual dapat berkurang,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka