Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo telah resmi merombak kabinet kerjanya. Jokowi mengangkat Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai MenkoPolhukam menggantikan Tedjo Eddy Purdjianto, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.
Adapun Menteri Bappenas kini dijabat oleh Sofyan Djalil yang menggantikan Andrinof Chaniago, serta Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.
Analis Ekonomi Politik dari AEPI (Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia), Kusfiardi mengatakan bahwa meski keputusan reshuffle kabinet memang menjadi hak prerogatif Presiden, namun kewajiban Presiden juga untuk menjelaskan kaitan antara keputusan reshuffle dan perbaikan kinerja pemerintah, khususnya dalam hal meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Kontroversi soal nama yang diangkat dan diberhentikan bisa jadi hal yang lumrah, apabila presiden mampu memberikan gambaran bahwa tindakan tersebut bisa memberikan perbaikan kinerja pemerintahan dalam mensejahterakan rakyat,” kata Kusfiardi kepada Aktual di Jakarta, Rabu (12/8).
Menurutnya, ujian terbesar berada pada leadership Presiden dalam menakhodai pemerintahan. Dikatakannya, tantangan terdekat Pemerintah adalah penyampaian pidato nota keuangan RAPBN 2016.
“Apabila kebijakan fiskal untuk 2016 masih sama saja dengan APBNP 2015, artinya memang tak ada perubahan dalam kinerja pemerintahan,” ucap dia.
Selain itu, tambah dia, presiden juga perlu menyampaikan secara jelas roadmap kebijakannya dalam menjalankan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, ia juga angkat bicara terkait dengan nama Rini Soemarno dan Sudirman Said yang kerap dikritisi karena buruknya kinerja namun tetap menjabat di kabinet Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa kehadiran dua nama itu menunjukkan preferensi kebijakan presiden yang mengangkat menjadi pembantunya.
“Masyarakat boleh saja menilai buruk kinerja mereka. Tapi mungkin presiden punya cara pandang lain. Artinya presiden mendukung sepenuhnya apa yang dikerjakan dan capaian kerja kedua menteri tersebut,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















