Jakarta, Aktual.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemangkasan birokrasi penting dilakukan untuk dapat mendorong peringkat Indonesia dalam indeks kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB).
“Kuncinya pangkas rantai birokrasi yang panjang itu. Pangkas habis-habisan. Pemerintah juga harus agresif melakukan pemangkasan itu di pusat maupun daerah,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani seusai jumpa pers kerja sama Indonesia-Jepang di Jakarta, Rabu (26/10).
Sebelumnya, Bank Dunia menaikkan peringkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business Indonesia dari sebelumnya peringkat 106 kini naik menjadi peringkat 91.
Kendati naik 15 peringkat, pencapaian tersebut jauh di bawah target Presiden Jokowi, yakni peringkat ke 40, dari 190 negara Asia Pasifik yang disurvei.
Rosan optimistis target peringkat ke 40 dalam indeks tersebut bisa diraih Indonesia dengan terlebih dulu menyelesaikan sejumlah masalah seperti korupsi, birokrasi dan infrastruktur.
“Negara lain bisa kok, Thailand saja bisa ranking 40an. Malaysia juga. Kita bisa ‘banget’ (capai peringkat 40),” katanya.
Dikutip dari laman Bank Dunia, negara-negara tetangga masih berada di atas Indonesia. Singapura misalnya, menempati peringkat dua, naik satu peringkat dari sebelumnya di peringkat tiga.
Kenaikan juga terjadi pada Brunei Darussalam yang naik peringkat menjadi peringkat 72 dari sebelumnya peringkat 97.
Vietnam juga naik dari sebelumnya peringkat 91 kini menjadi peringkat 82.
Thailand tidak mengalami perubahan dengan masih berada di peringkat 46. Sedangkan Malaysia justru mengalami penurunan dari peringkat 22 kini menjadi peringkat 23.
Ada pun peringkat lima teratas secara berurutan yakni Selandia Baru, Singapura, Hong Kong, China dan Korea Selatan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan