Jakarta, Aktual.co — Jika presiden terpilih mengakomodir kelompok neoliberalisme menjadi menteri, maka keseriusan Joko Widodo untuk menjalankan konsep Trisakti dipertanyakan. Sebab, kemandirian ekonomi hanya jadi jargon belaka jika Trisakti bercita rasa neoliberal.
Demikian dikatakan pengamat politik Universitas Prof DR Moestopo (Beragama) Jakarta, Lukman Hakim di Jakarta, Kamis (23/10).
“Jangan berkhayal konsep Trisakti dapat dikolaborasikan dengan neoliberalisme,” kata aktivis 98 ini.
Mengutip pernyataan Bung Karno, lanjut Lukman, neoliberalisme adalah bentuk penjajahan yang digunakan oleh kaum imperialisme yang harus dilawan bersama-sama.
Ditegaskannya, jika Jokowi benar-benar ingin menyelamatkan bangsa, maka jangan mengakomodir agen-agen neolib masuk dalam Kabinet.
Menurutnya, justru akan semakin berat menjalankan pemerintahannya jika Jokowi melibatkan kelompok neoliberalisme di dalam kabinetnya. Ia menyarankan, Jokowi tidak perlu takut terhadap tekanan kelompok neolib.
“Kini saatnya bersama-sama dengan rakyat melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan sungguh luar biasa,” pungkasnya.
