Dia juga mengajak para pengusaha asing yang memiliki perusahaan di dalam negeri dapat mendaftarkan diri sebagai pelaku pasar di BEI.
“Kita ini mengajak, kita tidak memaksa, kita mengajak baik-baik karena produksinya di Indonesia, berkebunnya di Indonesia, masa ‘listing’-nya di luar?”
Dia juga mendorong dilakukannya penjualan saham umum perdana (initial public offering atau IPO) oleh anak-anak perusahaan BUMN.
“Kita mendorong terutama anak-anak perusahaan BUMN agar juga bisa segera ‘listing’ (pencatatan saham) karena kita butuh pembiayaan yang besar untuk membangun infrasktruktur, tidak mungkin semuanya dilakukan dengan peminjaman.”
Dalam kunjungan itu, Jokowi juga mengapresiasi meningkatnya nilai IHSG BEI. “Indeks harga saham gabungan kita ini kan tembus ke 5.900, meski yang namanya bisa naik dan bisa turun, tapi artinya apa? Pasar menilai negara kita, Indonesia ini, memiliki prospek yang bagus untuk berinvestas.”
Padahal, IHSG BEI pada Senin (3/7) ditutup naik 80,52 poin atau 1,38 persen menjadi 5.910,23 poin sedangkan pada Selasa (4/7), IHSG dibuka turun 23,51 poin atau 0,40 persen menjadi 5.886,72 poin.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu