Kiri-kanan ; Pengasuh Pondok Pesantren Sarang Rembang KH.Abdul Ghofur Maimoen Zubair, Pimpinan PP GP Ansor Shohibul Am Notobuwono, Mantan Waka BIN As’ad Said Ali, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PP GP Ansor Abdul Rochman saat menjadi pembicara Bahtsul Masail Kiai Muda di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Sabtu (11/3/2017). Bahtsul Masail Kiai Muda yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor yang mengambil tema “ Kepimpinan Non-Muslim Dalam Pandangan Islam”. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa kepergian anggota Dewan Pertimbangan Presiden Yahya C. Staquf ke Israel merupakan urusan pribadi.

“Itu adalah urusan pribadi. Beliau menyampaikan urusan pribadi karena beliau diundang sebagi pembicara di Israel,” kata Presiden pada konferensi pers di Istana Bogor, Selasa (12/6).

Kepala Negara juga mengungkapkan bahwa kepergian Yahya Stafguf ke Israel tersebut tetap memberikan dukungan penuh kepada kemerdekaan Palestina.

“Saya juga belum mendapatkan laporan, beliau belum pulang. Intinya (di Israel) juga berikan dukungan pada Palestina,” katanya.

Yahya Staquf diundang sebagai pembicara di Israel oleh Israel Council on Foreign Relations (ICFR), sebuah forum independen yang mempelajari dan membahas kebijakan luar negeri, terutama yang berkaitan dengan Israel dan bangsa Yahudi. ICFR beroperasi dengan bantuan WJC (Kongres Yahudi Dunia).

Dalam salinan surat undangan, Yahya diminta menyampaikan kuliah umum berjudul “Shifting Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation”.

Acara ini akan digelar pada hari Rabu (13/8) pada pukul 6.00 waktu setempat di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem.

Berbagai pihak, termasuk Palestina menyatakan kecewa dan telah mengirimkan semacam surat protes kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby