Suasana perumahan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/10). BNPB memprediksi negara akan mengalami kerugian lebih dari Rp20 triliun akibat bencana kebakaran hutan dan lahan yang berkepanjangan.ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pras/15.

Jambi, Aktual.com – Penjabat Gubernur Jambi, Irman mengatakan, Presiden rencananya akan berangkat dari Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (8/10) mendatang sekitar pukul 09.00 Wib, namun tetap akan disesuaikan dengan kondisi cuaca di Jambi.

“Kalau jarak pandang di Bandara Jambi bisa untuk mendaratkan pesawat Presiden maka pesawat mendarat langsung di Bandara Jambi. Namun kalau tidak memungkinkan untuk mendarat maka pesawat Presiden mendarat di Padang, Sumatera Barat,” kata Irman, Rabu (7/10) malam.

Dia menjelaskan, jika Presiden mendarat di Padang, maka Presiden terlebih dahulu mengunjungi Provinsi Riau, dari Riau barulah Presiden berkunjung ke Jambi.

Tapi kalau mendarat di Jambi, maka Jambi menjadi tempat kunjungan pertama Presiden, kemudian Presiden bertolak ke Provinsi Riau dilanjutkan mengunjungi Sumatera Barat untuk menutup Tour de Singkarak.

Irman mengungkapkan, kendala pembuatan kanal di lokasi lahan gambut itu agak lambat karena masih swadaya murni masyarakat setempat.

“Mudah-mudahan nanti, Bapak Presiden bersama pendampingnya seperti Kepala BNPB, Menteri PU, bisa memberikan dukungan, dan pembangunan kanal blok bisa kita percepat pelaksanaannya,” katanya menambahkan.

Sebelumnya, Jokowi sudah dua kali di jadwalkan mengunjungi Jambi untuk melihat penanganan Karhutla oleh Satgas dan melihat masyarakat yang terdampak kabut asap. Namun dua kali jadwal itu batal karena pesawat Presiden tidak bisa mendarat di Bandara Jambi karena jarak pandang terbatas akibat tertutup kabut asap.

Artikel ini ditulis oleh: