Jakarta, aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum mencari pengganti Wakil Menteri Hukum dan HAM baru setelah Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej) menyatakan mengundurkan diri.
Jokowi merasa posisi itu masih bisa ditangani Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Dengan demikian, ia merasa belum perlu melantik pejabat baru.
“Belum, belum, belum, kan masih ada Pak Menteri,” tutur Jokowi di Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta, Senin (11/12).
Posisi Eddy Hiariej di kabinet menjadi pertanyaan publik setelah penetapan status tersangka bocor beberapa pekan lalu. Eddy ditetapkan sebagai tersangka suap dan gratifikasi dalam kasus yang diusut KPK.
Eddy berjanji bisa membantu Direktur Utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM) Helmut Hermawan mendapat surat perintah penghentian penyidikan (SP3).
Pada Senin (6/12), Eddy mengirim surat pengunduran diri ke Jokowi. Jokowi menyetujui permohonan itu pada Kamis (4/12).
Kemudian pada Jumat (8/12), KPK mengumumkan penetapan status tersangka Eddy ke publik. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut Eddy seperti mafia hukum.
“Ini yang istilahnya mafia hukum atau apa dan sebagainya. Kan seperti itu kejadiannya. Tidak saja orang-orang yang mempunyai kewenangan yang bisa mengatur, tetapi pihak di luar pun kadang-kadang bisa mengatur. Sepanjang itu tadi, ada harga dan cocok, ya sudah terjadilah di situ. Kan begitu,” ujar Alex di Jakarta, Jumat.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Jalil