Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo mengklaim dalam satu tahun terakhir pemerintah sudah menggenjot mengejar ketertinggalan sarana di Indonesia untuk hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Upaya yang sudah dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia itu, ucap dia, antara lain membenahi infrastruktur berupa pelabuhan dan bandara. Diakuinya, tidak ada kata lain, Indonesia harus kerja keras dalam perbaiki dan benahi apa yang masih kurang.
Kata dia lebih lanjut, semua negara memiliki kekhawatiran yang sama mengenai apa yang akan terjadi saat pemberlakuan MEA. Negara-negara lain di ASEAN pun, ujar dia, takut dengan pemberlakuan MEA.
“Mereka takut produk Indonesia akan membanjiri negara mereka. Oleh sebab itu diantara kita takut dan khawatir, mereka takut, kenapa kita ikut-ikutan takut seharusnya kita percaya diri meski banyak yang harus dibenahi tapi kita bisa bersaing,” kata dia, saat sambutan pembukaan Rakernas PDI-P di Jakarta, Minggu (10/1).
Disampaikan juga, pembangunan di Indonesia 2016 ini akan memberikan perhatian pada Indonesia bagian Timur. Dengan alokasi anggaran yang berlipat dibandingkan tahun sebelumnya, pemerintah ingin adanya keseimbangan hasil pembangunan di seluruh wilayah.
“Memang kita ingin berdaulat, berdikari dan berkepribadian, kalau itu saya anggap benar dan memang benar tidak ada tidak berani pasti akan saya lakukan,” kata Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh: