Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik anggaran Uchok Sky Khadafi meminta Presiden Jokowi jangan melakukan pembiaran atau mengadudomba DPR. Sebagai presiden, seharusnya dia mau melakukan negosiasi sekaligus membuang kebiasaan lama semasa menjadi walikota Solo ataupun Gubernur DKI.
“Kebiasaan lama Jokowi waktu jadi walikota adalah mengabaikan DPRD, di DKI juga tak menghormati atau menganggap sebelah mata DPRD. Kebiasaan ini tolong ditingalkan, karena ini masalah bangsa yang besar. Dia harusnya tetap negosiasi dengan DPR yang fungsi dan kewenanganya jauh beda dengan DPRD,” ujar Uchok.
Kalau Jokowi tetap mengabaikan lembaga legislatif, lanjut Uchok, maka kegaduhan politik tak akan pernah selesai dan ini bisa disebut melanggar konstitusi. Efek buruknya banyak program kerakyatan yang tak akan jalan.
“Kemudian kalau pemerintah enggak mau melakukan kompromi politik dengan DPR, maka jangan mengeluh juga ketika dikritik DPR. Kisruh ini makin parah dan mengarah pada kebuntuan politik,” tandas Uchok.
Uchok juga mengingatkan tentang bahaya akan sulitnya program pemerintah berjalan. Anggaran akan tersendat, sehingga rayat menjadi korban. Belum lagi soal kebijakan Jokowi yang menimpakan beban pada rakyat dengan menaikkan harga BBM subsidi.
“Korbannya kan rakyat. Tolonglah jangan begini caranya kalau berkuasa,” tuntas Uchok.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
















