Presiden Jokowi saat Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila Solo, Senin (21/11/2022).

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo berpesan kepada calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan mencalonkan diri pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Seperti diketahui, saat Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila Solo, Senin (21/11).

Seperti Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Titip pada calon-calon presiden calon-calon wakil presiden yang juga hadir di sini. Saya tidak mau sebut siapa tapi tadi secara blak-blakan Pak Menteri Investasi sudah sampaikan. Jadi saya enggak usah mengulang,” kata Jokowi.

Presiden berpesan kepada semua pihak untuk tetap menjaga situasi politik yang kondusif.

“Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini (ancaman inflasi) kita harus menjaga agar kondisi kita. Situasi politik itu tetap adem, kalau bisa. Kalau enggak bisa, paling banter (paling tidak) ya anget, tapi jangan panas,” tegasnya.

Presiden menegaskan bahwa politik identitas sangat berbahaya bagi Indonesia. Sehingga, politisasi agama serta SARA harus dihindari.

Jokowi juga meminta agar perdebatan yang kelak dilakukan capres dan cawapres merupakan perdebatan ide dan gagasan dalam membangun bangsa, bukan perdebatan yang justru membuat situasi politik panas

“Hindari ini. Lakukan politik gagasan, politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas jangan,” ujar dia.

“Debat silahkan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi, jangan sampai panas. Apalagi, membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama jangan, jangan,” lanjutnya.

Di sisi lain, Jokowi juga khawatir soal  14 negara sudah masuk dalam posisi menjadi pasiennya IMF.

“Saya ingatkan kepada para capres dan cawapres untuk membawa suasana politik kita menuju 2024. Itu betul-betul paling banter anget, dikit syukur bisa adem,” ucap dia.

“Ini sudah 14 negara masuk menjadi pasiennya IMF. Dan 28 negara ngantri di depan pintunya IIMF lagi. Diperkirakan sampai angka 66,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra