Jakarta, aktual.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk instansi pembentukan Indonesia Tourism Fund. Perkara ini menjadi fokus utama dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang digelar pada hari Senin (4/12/2023).
Sandi menyatakan bahwa Indonesia Tourism Fund tidak akan menjadi entitas baru dan akan diurus oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Diharapkan bahwa pada tahun 2024, dana yang dikelola oleh Indonesia Tourism Fund dapat mencapai Rp 2 triliun.
“Kita tidak akan membuat lembaga baru dan Indonesia Tourism Fund ini akan dikelola oleh LPDP. Dan seperti dana kebudayaan, dana ini juga akan melibatkan semua stakeholder kepariwisataan. Juga dibicarakan target untuk tahun pertama sekitar Rp 2 triliun dana yang dikelola,” kata Sandi, ditemui usai Ratas, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sandiaga menjelaskan bahwa dana yang dikelola oleh Indonesia Tourism Fund akan mendukung berbagai acara, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pihaknya juga berencana segera menyusun kalender acara yang akan dikurasi dengan penuh kehati-hatian, untuk menentukan acara mana yang akan mendapatkan dukungan dari Indonesia Tourism Fund. Ia menambahkan bahwa untuk awalnya, sumber dana pariwisata ini juga akan didukung oleh pemerintah.
“Kita sudah memutuskan ini nanti Kementerian Keuangan yang akan merealokasikan. Ini nanti akan dikaji, karena nanti tahun depan pariwisata ini akan mengkontribusikan lebih dari Rp 220 triliun (proyeksi),” jelasnya.
“Nanti temen-teman dari Kementerian Keuangan yang akan merumuskan untuk tahun-tahun ke depan alokasi untuk pengisian Indonesia Tourism Fund ini akan disesuaikan seperti apa,” imbuhnya.
Selanjutnya, Sandi menjelaskan bahwa Indonesia Tourism Fund, atau dana pariwisata Indonesia, merupakan suatu sumber dana yang spesifik digunakan untuk mendukung pelaksanaan acara promosi pariwisata serta nation branding, yang bertujuan meningkatkan citra Indonesia di tingkat internasional.
“Seperti kita ketahui bersama, setelah sukses jadi host G20, residensi G20, dan juga setelah sukses keketuaan ASEAN, banyak sekali event-event internasional yang memberikan dampak ekonomi bagi pariwisata kita. Mulai dari event olah raga, musik, seni dan budaya, dan juga event-event yang berkaitan dengan ekonomi kreatif,” ujar Sandi.
“Secara hati-hati akan dipilih event-event berkualitas dunia yang akan nanti meningkatkan perekonomian lokal maupun nasional sehingga pemerintah memberikan daya saing yang meningkat dari segi bidding untuk beberapa event-event besar, mulai dari MICE dan event-event dunia lainnya,” sambungnya
Contohnya, seperti penyelenggaraan MotoGP pada bulan Oktober yang lalu. Sandi menyatakan bahwa hanya satu acara ini mampu meningkatkan dampak ekonomi melebihi Rp 8 triliun. Selain itu, Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri, sebagai lokasi acara tersebut, menjadi kontributor terbesar dalam aktivitas bisnis pada bulan tersebut.
“Kita berharap ini akan segera diterbitkan Perpres di bulan ini sehingga di 2024 dana pariwisata ini bisa segera dioperasikan. Tadi juga Pak Presiden menitipkan bahwa kita harus mampu menghadirkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Jadi kunjungan wisatawan harus meningkat dan dampak ekonomi ke masyarakat juga harus bermanfaat,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain