Jakarta, Aktual.co — Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES), Suroto mengatakan jika pemerintah Jokowi salah langkah dalam mengambil kebijakan maka popularitasnya di mata masyarakat akan turun drastis. Oleh karena itu, Pemerintah harus mengambil langkah yang tidak linier untuk bisa keluar dari jebakan itu.
“Menaikkan harga BBM bersubsidi sudah akan pasti jadi sasaran empuk rival politiknya yang juga kuat di parlemen,” katanya di Jakarta, Selasa (21/10).
Menurutnya, pemerintah harus melakukan efisiensi pos anggaran belanja rutin untuk biaya program dan mendobraknya dengan mengeluarkan paket kebijakan, misalnya mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) mengenai paket reformasi korporasi.
Langkah itu, kata Suroto, bisa dimulai dengan melakukan reformasi menyeluruh terhadap penanganan masalah BUMN yang selama ini kinerjanya buruk. Setelah itu memperjelas hubungan kreditor BUMN yang selama ini telah sandera BUMN sebagai sapi perahan.
Hal lain misalnya bisa dilakukan dengan pembatasan rasio gaji dan transparansi gaji komisaris dan direksi yang selama ini kerap tidak proporsional jika dibandingkan dengan gaji para karyawannya.
“Lakukan juga kaji tindak cepat untuk negosiasi kontrak terhadap berbagai investasi asing. Sisakan kerja sama yang saling menguntungkan saja,” katanya.
Ia berpendapat keppres seperti itu bisa jadi bahan baku untuk mendobrak kebekuan ekonomi yang selama ini terlalu linier dan berkutat dengan angka-angka kebijakan fiskal dan moneter saja.
“Setelah itu baru sodorkan ke parlemen menjadi Undang-Undang dalam paket reformasi ekonomi secara menyeluruh,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka