Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Silaturahim Kepala Desa dan Perangkat Desa se-Indonesia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, mengingatkan untuk mempersiapkan diri menyambut pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Lima hari lagi kita sudah masuk tahun 2016, yang artinya akan ada persaingan sebelas negara ASEAN yang kita tidak tahu persaingannya seberat apa, karena batas negara sudab tidak ada” ujar Presiden Jokowi dihadapan sekitar 1.500 peserta, Sabtu (26/12).
Menurut Presiden, masih banyak yang belum sadar kalau pasar MEA sudah dibuka. Seharusnya masyarakat tidak perlu takut dengan pemberlakuan MEA pada 31 Desember 2015, karena sebenarnya negara lain justru takut negaranya akan kebanjiran produk dan tenaga kerja dari Indonesia.
Sejumlah Perdana Menteri dan Presiden dari negara tetangga seperti Vietnam, Laos, Myanmar, Singapura, Brunei, Malaysia berkali-kali menyatakan kekhawatirannya akan dibukanya pasar MEA dalam setiap kesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi.
Namun, Presiden menegaskan bahwa dalam beberapa kesempatan masih banyak masyarakat dan pengusaha yang takut akan pasar bebas di kawasan ASEAN tersebut.
“Yang perlu saya ingatkan bahwa mereka saja takut pada kita. Kok kita ikutan takut. Jangan takut, jangan khawatir. Harus persiapkan diri, apa yang kurang dan perlu diperbaiki,” ujar presiden dalam acara yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pemberlakuan pasar bebas kawasan ini sudah tidak bisa dicegah karena Indonesia sudah menandatanganinya 11 tahun yang lalu, mau tidak mau Indonesia harus turut serta dalam arena kompetisi perdagangan tersebut.
Presiden juga mengingatkan bahwa selain MEA, masih ada lagi kemitraan perdagangan trans pasifik (TPP), dan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Uni Eropa yang akan berlaku dua tahun lagi.
“Kalau kita tidak gabung, barang ekspor kita akan dikenakan pajak 15-20 persen, kita bisa jualan apa?” tanya Presiden Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka