Jakarta, Aktual.com – Mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambut baik ‘balasan’ Presiden Joko Widodo melalui juru bicaranya Johan Budi terkait orang di lingkaran Istana yang disebut SBY antikritik.
Melalui akun twitternya, @SBYudhoyono, SBY mengatakan sikap Presiden Jokowi yang tidak antikritik menjadi poin tersendiri. Paling tidak, kritik tidak disamakan oleh pihak istana sebagai hujatan atau mengganggu kinerja pemerintah.
“Saya gembira dengar pernyataan Jubirpres Johan Budi – Presiden mau dikritik, dan juga Menko Polhukam -pemerintah siap dikritik-,” tweet SBY sebagaimana dikutip dari akun pribadinya, Selasa (9/2) malam.
“Kalau hal ini benar adanya, Presiden & Pemerintah akan sukses laksanakan tugasnya. Kritik tidak sama dgn *menghujat & mengganggu,” sambungnya.
Dengan adanya jawaban tersebut, SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu berharap ke depan tidak ada lagi ‘pesan-pesan ketidaksenangan’ atas pernyataannya terhadap permasalahan yang ada.
“Mudah-mudahan tak ada lagi ‘pesan-pesan ketidaksenangan’ atas tweet saya. Saya bisa menghirup kembali segarnya udara demokrasi,” kata dia.
“Harapan saya, ini berlaku bagi siapapun yg ingin menyampaikan pandangan, komentar & mungkin kritik kpd pemimpin & pemerintahnya,”
“Bagus jika rakyat tidak takut bicara. Tentu bicara yg tepat, diperlukan (necessary), santun (civilized) & bertanggungjawab,” sambung SBY.
SBY sebelumnya mendeklarasikan diri akan lebih kritis terhadap isu-isu berkaitan dengan negara dan masyarakat. Ia meminta pemerintah tidak alergi dengan kritik demi kritik yang akan disampaikan. Akan tetapi, ia pernah mendapati tanggapan kurang baik dari unsur kekuasaan era Presiden Jokowi.
Jubir Presiden Jokowi, Johan Budi, membalas pernyataan SBY dengan mengatakan Presiden Jokowi selalu ingin mendengarkan kritik dari luar termasuk dari SBY. Jokowi menurut Johan tidak kebal terhadap kritik.
Artikel ini ditulis oleh: