Presiden Joko Widodo, menyampaikan pidato kenegaraan saat sidang umum MPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8). Pembukaan Sidang Paripurna dalam rangka Sidang Tahunan MPR Tahun 2016 oleh Ketua MPR Zulkifli Hassan. Ketua MPR akan menyampaikan pengantar, dan kemudian memperilakan Presiden membacakan pidato. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pada tahun ini percepatan pembangunan pemerintah memfokuskan pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial.

Ketiga langkah itu adalah, pertama, percepatan pembangunan infrastruktur. Kedua, penyiapan kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia. Dan ketiga, deregulasi dan debirokratisasi.

“Melalui percepatan pembangunan infrastruktur, kita bangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh Tanah Air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial,” ujar Jokowi dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan DPR/DPD, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (16/8).

Menurutnya, dalam dua tahun terakhir, Pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 km, jalan tol sepanjang 132 km, dan jembatan sepanjang 16.246 m, atau sebanyak 160 jembatan.

Pada tahun 2016, kata dia, target pembangunan jalan nasional sepanjang 703 km dan jembatan sepanjang lebih dari 8.452 m. Pembangunan kereta api tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Untuk program Tol Laut, katanya, pemerintah telah menetapkan 24 pelabuhan sebagai Simpul Jalur Tol Laut. Sebagai pendukung, turut dibangun 47 pelabuhan non-komersiil dan 41 pelabuhan sedang dalam proses pembangunan.

“Target pemerintah adalah sudah terbangun 100 pelabuhan pada tahun 2019,” ungkap Jokowi.

Pemerintah juga, kata Jokowi, menyiapkan kapal-kapalnya, yaitu sebanyak 3 kapal pada tahun 2015 dan 30 kapal ditargetkan pada tahun 2016. “Ini untuk mewujudkan gagasan kita menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” tegas dia.

Sementara dalam penyediaan listrik, program 35.000 MW terus dipacu. Program 35.000 MW pemerintah disebutnya terus memantau secara ketat dan cermat. “Kita ingin memastikan program ini terlaksana dengan lancar dan dapat mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen di tahun 2019,” ungkap dia.

Sehingga di tahun 2019, Indonesia percaya diri akan terjadi bebas dari byar-pet. “Sehingga, kata dia, usaha kecil dan industri rumah tangga dapat berjalan lancar dan anak-anak dapat belajar di malam hari dengan penerangan lampu listrik yang memadai,” pungkas Jokowi.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka