Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Babinsa seluruh Jawa Tengah dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendorong produksi cabai agar harganya tak lagi Rp100 ribu per kilogram (kg).

Hal ini disampaikan Jokowi pada acara Penyuluh Pertanian dan Babinsa se-Jawa Tengah di Pekalongan, Rabu (13/12). Babinsa sendiri adalah satuan pelaksana TNI AD di tingkat koramil yang bertugas untuk membina dan mengawasi wilayah desa.

“Jangan sampai cabai rawit kemarin harganya sampai harga Rp100 ribu, meskipun hari ini, saya tanya Pak Gubernur, sudah di angka Rp80 ribu,” imbuh Jokowi.

Ia kemudian meminta PPL untuk mendorong peningkatan produksi cabai di tempat-tempat yang memungkinkan untuk ditanami cabai, khususnya cabai rawit.

“Apa sulit sih tanam cabai? Sulit? Sulit karena hama atau karena bibit?” tanya Jokowi.

Jokowi pun meminta lahan-lahan pertanian cabai terus ditingkatkan agar produksi bisa terus meningkat dan harga cabai dapat diturunkan.

Ia juga mendorong peningkatan dan surplus produktivitas gabah, padi dan beras petani di Jateng. Hal ini bertujuan menciptakan petani dapat hidup dengan sejahtera.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga cabai merah besar naik 6,2 persen ke Rp79.650 per kg pada Senin (11/12) kemarin.

Bahkan, harganya mencapai Rp135 ribu per kg di Pasar Gusher, Tarakan, Kalimantan Utara.

Cabai rawit merah juga kian ‘menggigit’. Harganya tercatat naik 5,51 persen ke Rp99.500 per kg.

Kenaikan juga terjadi pada cabai merah keriting sebesar 4,18 persen ke Rp78.500 per kg. Hanya cabai rawit hijau yang harganya turun 2,16 persen ke Rp65.650 per kg.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi
Jalil