Jakarta, Aktual.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Bupati Kab. Indramayu Anna Sophana meresmikan Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Sistem Pertanian yang dikelola oleh Mitra Badan Usaha Milik Desa Bersama (MBB) binaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (7/6). Pada kesempatan ini Presiden RI juga meninjau proses pengolahan padi hasil panen hingga menjadi beras kemasan yang siap jual di Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) milik MBB Sliyeg.
“Pemerintah mendorong penerapan pengelolaan pertanian secara korporat untuk membantu peningkatan kesejahteraan bagi para petani,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (8/6).
Presiden menegaskan agar masa depan pertanian semakin baik maka petani harus teroganisir. Tidak hanya terorganisir sebagai Kelompok Petani (PokTan), namun menjadi sebuah organisasi yang lebih besar dengan sistem kerja setingkat korporasi.
Sementara itu Menteri BUMN Rini M. Soemarno menjelaskan, sesuai dengan amanat Presiden Republik Indonesia dalam hal Korporatisasi Pertanian, Kementerian BUMN telah menterjemahkannya dengan mewujudkan Program Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Sistem Pertanian yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan Petani.
“Lewat BUMN, pemerintah hadir dalam setiap siklus pertanian mulai dari pratanam, tanam, panen, hingga pasca panen,” jelas Rini.
Menurutnya, kehadiran MBB Sliyeg merupakan salah satu program percontohan dalam mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. MBB merupakan korporasi yang dikelola dengan sistem yang lebih efektif dan menguntungkan dengan menyediakan layanan yang bertujuan untuk mendukung kemajuan petani.
Rini melaporkan potensi petani di kecamatan Sliyeg ini adalah sebanyak 7.009 orang dari jumlah tersebut telah diserahkan kartu Tani kepada 2993 petani dan sebanyak 1.158 petani diantaranya telah menerima fasilitas kredit usaha rakyat. dengan pemberian fasilitas ini Diharapkan seluruh kebutuhan tanam petani dapat terpenuhi dengan baik berikut jaminan biaya hidup sampai dengan musim panen.
“Program ini merupakan pilot project digitalisasi sistem pertanian di Indonesia. Melalui keberadaan program tersebut diharapkan para petani yang sebelumnya hanya sebagai penanam yang menghasilkan padi saja, saat ini bisa menjadi wirausaha yang unggul. Digitalisasi sistem pertanian merupakan mesin penggerak guna memaksimalkan produktivitas petani,” ujar Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka