Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya proyek percepatan pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) di Indonesia rute Dukuh Atas-Cibubur di Taman Mini, Jakarta.
Dirinya mengapresiasi pembangunan moda transportasi massal yang akan terintegrasi dengan modal transportasi lain di Jakarta itu. Pasalnya, Indonesia saat ini masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur utamanya transportasi massal.
“2 September 2015 kita sudah tandatangani Perpres pembangunan kereta api ringan (LRT). Sekarang hari ini 9 September 2015, enam hari setelah Perpres ditandatangani, kita sudah berkumpul di sini untuk memulai proyek,” kata di lokasi Groundbreaking LRT, TMII, Jakarta, Rabu (9/9).
Jokowi juga mengklaim bahwa proyek ini telah direncanakan sejak dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI, tepatnya sejak akhir Desember 2012. Akan tetapi kala itu proses perencanaan pembangunannya tertunda karena sebab yang tidak jelas.
“Ini sudah dibicarakan tiga tahun lalu. Saya, pak Wagub (Ahok) dan Dirut Adhi. Berbicara ini nggak tau berapa kali ketemu saya suda lupa. Berarti suda hampir 3 tahun proyek yang digagas ini. Saat itu sdh matang, tapi saya tidak tahu kenapa tidak bisa dimulai. Sebab itu sekarang bertiga lagi, ketemu lagi dan sepakat,” ungkap Mantan Walikota Solo itu.
“Kalau saya orangnya memang simpel, sudah siap semuanya saya tanya, sudah. Tapi kurang satu, Perpres. Beri waktu dua hari, saya buat. Langsung saya tanyakan kapan bisa dimulai, ternyata seminggu sudah bisa dimulai. Seperti yang kita lihat hari ini,” imbuhnya.
Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan menyampaikan bahwa untuk tahap pelaksanaan pembangunan lintas pelayanan LRT tahap 1 akan dimulai pada kuartal akhir 2015 dan direncanakan akan selesai pada 2018.
“Sedangkan lintas pelayanan LRT tahap 2 akan dimulai pada kuartal akhir 2016 dan selesai pada akhir 2018,” ucap Kiswo.
Artikel ini ditulis oleh: