Bogor, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dana kelurahan tidak muncul dengan tiba-tiba melainkan sudah dibahas sejak beberapa tahun lalu sebagai respon usulan para walikota seluruh Indonesia untuk mengurangi arus urbanisasi.

Hal ini dikatakannya dalam Rapat Terbatas tentang Penganggaran Dana Desa dan Dana Kelurahan di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (2/11).

“Saya ingin menyampaikan dana kelurahan tidak muncul tiba-tiba. Sudah beberapa tahun lalu para walikota seluruh Indonesia yang tergabung dalam Apeksi membutuhkan dana kelurahan untuk mengurangi arus urbanisasi kota-kota di Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan, dana kelurahan dialokasikan untuk mengatasi permasalahan yang makin kompleks, mulai dari kemiskinan, ketimpangan antarwarga, hingga lapangan kerja.

Selain itu juga untuk merespon aspirasi para walikota dalam APBN 2019.

“Pemerintah dengan persetujuan DPR telah menganggarkan dana kelurahan Rp3 triliun. Saya minta Menkeu segera menyiapkan mekanisme pencairan dana kelurahan ini sehingga segera bisa dimanfaatkan,” katanya.

Presiden juga meminta Mendagri menyiapkan kerangka pengawasan dan evaluasi agar pemanfaatan dana kelurahan menyentuh kepentingan warga di kelurahan dan perkotaan. Presiden memimpin rapat terbatas untuk membahas dana desa dan dana kelurahan.

Pada kesempatan itu ia menegaskan kembali bahwa tujuan utama dana desa dan dana kelurahan adalah untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat baik di desa maupun kelurahan di kota.

“Kita ingin angka kemiskinan desa, kota bisa berkurang drastis dengan adanya dana ini. Juga, kesenjanganan pendapatan warga desa, kota semakin kecil,” kata pria berbadan kurus itu.

Terkait dana desa, ia menambahkan, anggaran tiap tahunnya terus meningkat dimana dalam empat tahun terakhir telah dikucurkan Rp187 triliun dana desa.

“Untuk 2019 meningkat lagi dari Rp60 triliun tahun ini menjadi Rp70 triliun atau meningkat 16,7%. Saya ingin agar pemanfaatan untuk dana desa betul, didampingi, dikawal dan fokus mengurangi kemiskinan, ketimpangan di desa, mengembangkan ekonomi produktif, menggerakkan industri-industri kecil pedesaan,” katanya.

Hadir dalam rapat tersebut sebagian besar menteri kabinet kerja yang terkait.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan