Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Senin (15/1/2023). (ANTARA/Tangkapan layar Youtube Unesa)

Jakarta, aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa situasi geopolitik global saat ini tidak stabil. Namun, yang menjadi fokus utamanya adalah bahwa kondisi politik di Indonesia masih terjaga stabil.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi saat berbicara dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan 2024, yang diselenggarakan di Hotel St. Regis, Jakarta, pada hari Selasa (20/2/2024). Jokowi mengungkapkan bahwa pelaku bisnis saat ini menantikan masa pemilu dengan kekhawatiran akan memanasnya situasi politik.

“Saya tahu bahwa banyak para pelaku bisnis yang kemaren masih menunggu pemilu. Wait and see karena khawatir dengan politik yang memanas menjelang pelaksanaan pemilu,” kata Jokowi.

Jokowi menyatakan rasa syukurnya karena pemilu akhirnya dilaksanakan dengan lancar. Dia mengamati bahwa masyarakat dengan sukacita dan antusias berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Tetapi sekarang alhamdulillah pemilu berjalan dengan lancar, masyarakat berbondong-bondong ke TPS juga dengan riang gembira, dan kita harapkan arus modal masuk investasi sehabis pemilu ini bisa bergerak lebih meningkat dan lebih baik lagi,” ujarnya.

Jokowi kemudian menyampaikan bahwa situasi geopolitik global saat ini tidak menguntungkan, karena beberapa negara masih terlibat dalam konflik. Namun, yang paling penting menurut Jokowi adalah bahwa kondisi politik di Indonesia tetap stabil.

“Tapi kita melihat bahwa geopolitik global masih tetap kurang baik, kurang kondusif. Kita lihat perang juga masih berjalan di Ukraina, di Gaza tapi yang paling penting politik negara kita, politik dalam negeri kita stabil,” ucapnya.

Jokowi menyatakan bahwa hal tersebut akan memberikan rasa lega bagi para pelaku usaha. Dia berharap bahwa sektor industri akan pulih dan terus memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi.

“Dan pastinya ini melegakan para pelaku industri keuangan dan membangkitkan industri keuangan yang semakin kokoh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain