Ia juga mengingatkan, kepada seluruh kader Golkar membangun paradiga membesarkan Golkar bukan menguasai Golkar.

“Kalau ada yang ingin menguasai Golkar, maka gerbong sendiri C,D,E dan seterusnya harus dihabisi. Karena boleh jadi dianggap menganggu kekuasaanya. Tapi kalau kita berfikir mengembangkan paradigma golkar maka seluruh gerbong ini secara representatif ada yg mewakili dan masuk secara kepengurusan,” kata Idrus.
Sebelumnya, Dalam pidato Presiden Jokowi pembukaan Munaslub pada Senin (18/12) malam, Jokowi membeberkan pengamatannya dengan adanya faksi-faksi di Partai Golkar.
“Saya tahu ada grup-grup besar di Partai Golkar. Ini blak-blakan saja. Ada grup besar Pak JK, ada. Ada grup besar dari Aburizal Bakri, ada. Ada grup dari luhut, ada. Diem-diem tapi ada. Ada juga grup besar dari pak Akbar Tandjung, ada. Ada grup besar dari Pak Agung laksono, ada. dan grup lainnya,” kata Presiden.
Adapum setelah rapat pleno dPP Golkar pada 13 Desember lalu telah menetapkan Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Golkar. Lalu hasil tersebut kemudian dilaporkan pada Rapat Pimpinan Nasional, Senin, (18/12) kemarin.

Artikel ini ditulis oleh: