Pimpinan kelompok sipil bersenjata Nurdin alias Din Minimi memperlihatkan kartu jaminan keselamatan yang diberikan oleh United Nations Unies di Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Selasa (29/12). Kelompok bersenjata sepakat berdamai setelah 4 butir permintaan mereka dipenuhi oleh Pemerintah dan mereka juga menyerahkan 15 pucuk senjata api laras panjang beserta amunisi satu karung kepada pihak keamanan. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/pd/15.

Jakarta, Aktual.com — Ketua LSM Aceh Human Foundation (AHF), Abdul Hadi Abidin, menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat segera mengeluarkan surat amnesti untuk Nurdin bin Ismail (Din Minimi) dan anak buahnya.

“Insyaallah dalam waktu dekat, sudah diterima berkasnya yang diperkirakan sebelum April mendatang. Mungkin saat saya kembali menunaikan ibadah umrah,” kata Abdul Hadi, di Masjid Mansyurulit Taqwa, Desa Matang Perlak, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (12/2).

Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terlibat aktif dalam mediasi penyerahan diri Din Minimi ini mengakui, Din Minimi sudah mendengar kabar itu (Baca: Akademisi Aceh Nilai Amnesti Din Minimi Tidak Masuk Akal).

Hanya saja, lanjut pria yang akrab disapa Adi Maros ini, dirinya belum bisa memastikan apakah berkas amnesti diantar langsung ke Aceh atau Din Minimi sendiri yang harus ke Jakarta menerimanya langsung dari presiden (Baca: Berikan Amnesti untuk Din Minimi, Pemerintah Harus Perhatikan Ini).

“Belum dipastikan diantar ke Aceh atau harus ke Jakarta. Intinya Presiden Jokowi sudah mengampuni Bang Din Minimi beserta anggota kelompoknya,” jelas dia.

Menurutnya, AHF adalah lembaga sosial yang konsentrasinya bekerja untuk kepentingan sosial dan kemanusiaan. Oleh karena itu, dirinya instens membujuk Din Minimi agar mau keluar dari persembunyiannya di belantara pedalaman Aceh Timur, serta memastikan akan ada pengampunan dari pemerintah pusat (Baca: Din Minimi Yakin Presiden Berikan Amnesti, Berikut Wawancara Khusus Aktual).

“Kami hanya ingin Bang Din Cs turun gunung secara baik-baik melalui pendekatan kekeluargaan, sehingga keamanan tetap kondusif dan perdamaian di Aceh tetap terjaga,” urainya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara