Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan usai mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Presiden Joko Widodo melakukan perombakan terhadap 12 menteri dan satu kepala badan dalam Kabinet Kerja. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk melakukan pemangkasan anggaran didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemangkasan tersebut dilakukan pada anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp65 triliun dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp68,8 triliun, karena adanya potensi penurunan dari potensi penerimaan pajak 2016 yang cukup signifikan.

Menurutnya, pemotongan anggaran memang harus dilakukan karena Indonesia membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kredibel.

“Kalau kita hitung lagi, kita perkirakan tidak mungkin, ya kita harus realistis. Tidak usah harus terlalu sangat optimis. Dengan kondisi perekonomian global seperti ini yang bagus memang realistis,” ujar Presiden Jokowi dilansir Aktual dari Setkab, Selasa (9/8).

Presiden Jokowi menilai, langkah yang dilakukan oleh Menteri Keuangan itu sebuah hal yang sangat nalar dan masuk kalkulasi. “Ya saya setujui,” tegasnya.

Mengenai anggaran yang dikurangi itu, Presiden menjelaskan, untuk teknis bisa ditanyakan ke Menteri Keuangan. Namun yang utama menurutnya adalah biaya operasional dan perjalanan dinas.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka