Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo menyangkal pidatonya waktu pembukaan Konferensi Asia Afrika lalu mengkritik dan menyinggung lembaga keuangan internasional IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia.
Dijelaskan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, agar publik tidak menyalah artikan pidatonya, namun pidatonya tersebut tidak untuk mengkritik dan menunjukkan sikap anti, tetapi hanya sebuah pandangan bahwa tidak boleh tergantung pada dua lembaga itu.
“Siapa yang bilang anti, kita masih pinjam ke sana kok. Siapa yang kritik, itu sebuah pandangan,” ujar Jokowi di Jakarta sebelum bertolak ke Malaysia, Minggu (26/4).
Kemudian Jokowi berkilah bahwa pidatonya adalah pandangan yang perlu didiskusikan lebih lanjut. Menurutnya juga sebuah pandangan perlu untuk membentuk suatu tatanan keuangan global yang lebih baik dan memperhatikan negara-negara miskin.
Maksud Jokowi, kedua lembaga keuangan dunia tersebut sebaiknya memberikan suntikan dana kepada negara yang membutuhkan, guna memberikan rangsangan untuk pertumbuhan ekonomi di negara yang membutuhkan dana.
“Kalau yang kurang juga diberikan suntikan, tetapi jangan yang memberatkan. Yang memberikan rangsangan untuk pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, melalui kerja sama negara selatan-selatan yang berlangsung pada pekan kemarin dalam Konferensi Asia Afrika yang berusia ke-60, negara-negara Asia dan Afrika wajib membangun tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan dunia baru.
“Tentu saja kalau di kawasan stabil, rukun, bagus untuk pertumbuhan ekonomi. Nanti larinya akan ke kerja sama, pertumbuhan. Kalau dilihat geopolitik dan ekonomi nantinya akan ke sana,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: