Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi meminta agar media tidak menciptakan pesimisme dan tidak terjebak pada berita sensasional, apalagi meminta pendapat pengamat yang justru membuat pesimistis bertambah.
Menurutnya, pers sekarang ini mengalami tekanan, kendati bentuknya berbeda dengan era sebelumnya.
“Kalau dulu tekanan pers dari pemerintah, sekarang terbalik. Pers menekan pemerintah. Tapi, yang menekan media sekarang adalah industri pers karena persaingan. Pers ditekan lingkungan sendiri. Inilah yang harus dihindari bersama,” ujarnya.
Pada bagian lain, Jokowi mengatakan media dan pers berperan dalam pembentukan karakter. Tayangan televisi, kata dia, mengejar rating dan enggan menayangkan lagu-lagu nasional terutama pada waktu jam premium.
Dia berharap televisi juga menyajikan lagu-lagu nasional seperti Indonesia Raya, Padamu Negeri dan Garuda Pancasila di sela-sela jam tayang premiun, dan bukan ditayangkan selepas tengah malam.
“Sehingga anak-anak kita semua, dari Sabang sampai Merauke hafal lagu-lagu nasional,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: