Presiden Jokowi Saat KTT ASEAN Dengan India.
Presiden Jokowi Saat KTT ASEAN Dengan India.

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengangkat isu kejahatan maritim yang meliputi perompakan, penyelundupan manusia, dan penangkapan ikan ilegal secara tegas dalam pertemuan ASEAN-India yang digelar hari ini. Dalam pidatonya, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi masalah ini.

“Kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga illegal unregulated unreported fishing,” ucap Jokowi di hadapan para pemimpin ASEAN dan India.

Jokowi menyoroti bahwa laut seharusnya menjadi wadah kerja sama, bukan medan persaingan. Dia mendorong agar pemimpin negara-negara tersebut terus menjaga kedamaian di kawasan dan mematuhi hukum internasional.

“Dengan menghormati hukum internasional, kita dapat mendorong habitat kerja sama dan membangun arsitektur kawasan yang inklusif,” tambahnya.

“Ini adalah kunci untuk mewujudkan kawasan yang mampu menjadi epicentrum pertumbuhan,” tegasnya.

Kejahatan maritim, termasuk penyelundupan manusia, masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan di wilayah ASEAN. Kasus-kasus ini terus meningkat setiap tahunnya. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, kasus perdagangan orang melalui penipuan online mencapai angka yang mencemaskan, mencapai 1.841 kasus.

Korban kejahatan tersebut tersebar di seluruh kawasan ASEAN, mulai dari Indonesia, Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, Laos, hingga Filipina.

Pada pertemuan ASEAN sebelumnya pada bulan Mei, isu ini juga menjadi salah satu prioritas pembahasan. Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, menekankan bahwa kejahatan ini harus ditangani secara bersama-sama oleh seluruh negara di Asia Tenggara, dan ASEAN diharapkan untuk tidak bertindak secara individu dalam menghadapinya.

Sementara itu, masalah penangkapan ikan ilegal juga terus menjadi tantangan bagi ASEAN. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, seperti pencegahan rantai pasokan produk ikan ilegal, kapal-kapal ikan asing masih tetap beroperasi secara ilegal di wilayah sengketa ASEAN.

Upaya bersama harus terus ditingkatkan untuk mengatasi masalah ini guna melindungi sumber daya laut yang berharga dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Pertemuan ASEAN-India ini memberikan peluang bagi negara-negara tersebut untuk bersatu dalam mengatasi tantangan-tantangan maritim ini dan memperkuat kerja sama regional guna mencapai perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi