Jakarta, aktual.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia dan kawasan dari penyelenggaraan KTT Ke-43 ASEAN seperti keberlanjutan ekosistem kendaraan listrik, sistem pembayaran lintas negara, hingga penggunaan mata uang lokal.

Presiden Jokowi dalam konferensi pers penyelenggaraan KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9), mengatakan bahwa deklarasi East Asia Summit (EAS) Leaders’ Joint Statement mengenai epicentrum of growth juga merupakan manfaat nyata dari pertemuan puncak para pemimpin Asia Tenggara.

“Ada banyak keputusan yang sudah dihasilkan, termasuk tadi yang sudah saya sampaikan deklarasi EAS mengenai epicentrum of growth, kemudian pengembangan ekosistem EV baterai, kemudian juga percepatan regional cross border payment, dan local currency transaction,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengelaborasi mengenai penyelenggaraan ASEAN Indo-Pasifik Forum (AIPF) yang menghasilkan 93 proyek senilai 38,2 miliar dolar AS.

“Ini konkret menghasilkan 93 project senilai 38,2 miliar dolar AS. Ini sekali lagi adalah kerja sama konkret yang bermanfaat untuk rakyat,” kata Presiden Jokowi.

AIPF merupakan acara unggulan (flagship event) KTT Ke-43 ASEAN. Melalui AIPF, Indonesia ingin mengapitalisasi pasar potensial sekaligus peluang investasi yang menjanjikan dengan populasi rakyat negara anggota ASEAN mencapai 680 juta jiwa.

Dukungan dan kontribusi negara ASEAN serta mitra ASEAN dalam AIPF menghasilkan 93 proyek kerja sama senilai 38,2 miliar dolar AS (sekitar Rp583,2 triliun) dan 73 proyek potensial senilai 17,8 miliar dolar AS (sekira Rp271,8 triliun).

KTT Ke-43 ASEAN telah berlangsung pada tanggal 5—7 September 2023 dan dihadiri delapan perwakilan negara mitra wicara, yakni Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Rusia, dan India.

Selain itu, turut hadir dua negara undangan, yakni Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) pada tahun 2023 dan Kepulauan Cook sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).

Pertemuan para pemimpin kawasan dengan populasi 680 juta penduduk itu mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth agar kawasan ekonomi ASEAN dapat bertumbuh cepat, inklusif, berkelanjutan, dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

Artikel ini ditulis oleh: