Jakarta, aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa di Indonesia telah terjadi sejumlah konflik pertanahan yang cukup signifikan. Menurutnya, situasi tersebut dapat dipahami karena jumlah tanah yang memiliki sertifikat di Indonesia masih tergolong minim.
Jokowi menjelaskan bahwa seharusnya ada 126 juta bidang tanah yang sudah memiliki sertifikat di Indonesia. Namun, ketika dia mulai menjabat pada tahun 2015, hanya ada 46 juta bidang tanah yang sudah bersertifikat.
Dengan demikian, terdapat sekitar 80 juta bidang tanah yang belum bersertifikat, dan menurutnya, hal ini menjadi penyebab munculnya banyak konflik pertanahan di Indonesia.
“Yang masih ada bidang tanah tanpa sertifikat masih 80 juta bidang, sehingga kalau ada banyak konflik tanah dan agraria ya kita harap maklum. Karena 80 juta sertifikat belum diberikan kepada masyarakat,” ungkap Jokowi dalam penyerahan sertifikat elektronik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (4/12).
Pada tahun 2015, Jokowi mengalami kejutan saat menanyakan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) berapa banyak sertifikat yang mereka bisa keluarkan dalam setahun. Menurutnya, jumlah tersebut hanya sekitar 500 sertifikat. Dengan demikian, hal ini berarti masyarakat akan membutuhkan waktu sekitar 160 tahun lagi agar semua orang bisa mendapatkan sertifikat.
“Saya tanya Menteri ATR/BPN saat itu, setahun bisa keluarkan berapa dari seluruh kantor BPN yang kita miliki? Kurang lebih 500 ribu. Artinya rakyat harus menunggu 160 tahun lagi agar semuanya bisa dapat sertifikat. 160 tahun lagi, siapa yang mau menunggu selama itu? Tunjuk jari saya beri sepeda,” beber Jokowi.
Namun, pada masa kini, Jokowi menyatakan bahwa upaya percepatan telah dilakukan untuk menyediakan sertifikat tanah kepada masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya 109 juta sertifikat tanah yang telah diterbitkan dan berada di tangan masyarakat setelah dia menjabat dan mendorong pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
“Kalau tadi 160 tahun, tapi dengan lompatan kecepatan yang kita miliki saat ini, sampai hari ini totalnya sudah 109 juta sertifikat yang kita berikan ke masyarakat. Total,” pungkas Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain