Jakarta, Aktual.co — Ada beberapa nama yang harus dipertimbangkan Jokowi, karena akan merekomendasikan (mengendorse) atau memasukkan lagi orang-orang yang bermasalah dalam kabinet. Diantaranya adalah Luhut Binsar Panjaitan, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan 2000-2001, Rini M S Soewandi mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan setelah bercerai berganti nama menjadi Rini Soemarno.
Demikian disampaikan pengamat politik Rusmin Effendy di Jakarta, Kamis (16/10).
“Nama Rini Suwandi diduga terlibat kasus penerbitan SKL (surat keterangan lunas) para pengemplang BLBI yang melibatkan Megawati, penjualan asset pabrik gula RNI serta tukar guling pembelian Sukhoi,” tegasnya.
Selain itu, nama mantan Gubernur DKI Sutiyoso, mantan Dirut Pertamina Ari Soemarno juga harus diperhatikan serius.
“Ari Soemarno sendiri diduga terlibat berbagai kasus korupsi, seperti impor minyak Zatapi yang merugikan negara Rp 500 miliar,” sambungnya.
Selanjutnya, mantan Menteri Kehutanan Prakoso, mantan Menteri DKP Rokhmin Dahuri juga harus mendapat perhatian.
“Rokhmin sendiri terseret kasus dana non-badgeter DKP. Bukan hanya itu nama eks menkeu Sri Mulyani yang terjerat skandal Bank Century, Ribka Tjiptaning dalam penghilangan ayat tembakau juga mesti diperhatikan,” imbuhnya.
Rusmin menjelaskan, banyak faktor yang harus dipertimbangkan Jokowi dalam penyusunan komposisi kabinet, karena bukan saja harus menempatkan orang-orang yang profesional maupun dari parpol, tapi juga harus memperhatikan faktor sosiologis keterwakilan daerah, agama dan sebagainya.