Jakarta, Aktual.com — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mendorong untuk perbaikan kelaikan dan sistem pelayanan transportasi sebagai hasil evaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2015.

“Nah, evaluasi ke depan itu yang pertama karena transportasi daratnya masih besar, kedua kami akan coba mulai setelah ini dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) itu untuk bisnis AKAP (antarkota antarprovinsi), satu itu kelaikannya harus diperbaiki itu yang pertama. Yang kedua, sistem layanannya juga supaya orang kalau mau naik bus antarkota antarprovinsi tidak usah ke terminal bus kalau beli tiket,” katanya usai acara Halal Bihalal Keluarga Besar Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (31/7).

Ia mengatakan dari evaluasi Lebaran 2015, pengguna bus harus mengantre panjang untuk membeli tiket di terminal sehingga kenyamanan penumpang terganggu.

“(Kalau beli tiket) Ya mungkin ‘online’ (dalam jaringan) atau mau beli di mana atau keagenan dan sebagainya sehingga tidak bolak- balik kan begitu. Kalau tidak, kan numpuk. Orang mau naik bis jam 10.00 WIB pagi, jam 05.00 WIB sudah di situ karena takut tidak kebagian bus dan sebagainya itu,” ujarnya.

Selain sistem pelayanan yang diberikan, ia mengatakan kelaikan transportasi juga menjadi perhatian penting pemerintah untuk terus meningkatkan kualitasnya.

Ia mengatakan saat ini kelaikan tiap bis tidak merata sehingga perlu ada perbaikan ke depan.

“Kelaikan bus itu menurut saya secara umum tidak merata. Ada yang laik sekali bagus sekali ya semua peralatan keselamatannya jalan, ada yang tidak juga begitu. Jadi, ini yang akan diperbaiki,” tuturnya.

Ia menambahkan dari evaluasi Lebaran 2015 secara keseluruhan, Lebaran tahun ini lebih tertata dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu ditunjukkan dengan menurunnya angka kecelakaan selama H-7 hingga H+7 Lebaran menjadi 21,5 persen.

“Kalau angka jumlah kejadian kecelakaan itu turun 21,5 persen jumlah kejadiannya, dari 3.800 an tahun lalu menjadi 3.000. Nah bukan mayoritas, keseluruhan angka kejadian kecelakaan itu adalah pada transportasi darat yang berbasis jalan raya,” katanya.

Sementara, lanjutnya, korban meninggal dunia selama H-7 sampai H+7 Lebaran 2015 juga mengalami penurunan sebesar 8 persen.

Kemudian, ia mengatakan angka korban yang menderita luka berat menurun hingga 45 persen dibandingkan Lebaran pada tahun sebelumnya.

“Kalau luka ringan turun 13,5 persen, kira-kira begitu,” ujarnya.

Selain transportasi darat, ia mengatakan sistem pelayanan transportasi laut dengan kapal juga harus diperbaiki.

“Terus kapal laut saya kira sistem layanan ya yang harus diperbaiki supaya orang tidak numpuk di pelabuhan-pelabuhan terutama pelabuhan-pelabuhan yang di luar Jawa,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: