Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menegaskan, tetap komit yakni akan memangkas perizinan dalam upaya menciptakan investasi yang kondusif di sektor ESDM. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan bahwa tugas utama pemerintah adalah memastikan energi yang dihasilkan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Mengolah infrastruktur energi itu salah satu tugas dari investor dan pemerintah daerah terkait, nah tugas utama kami sebagai Kementerian adalah memastikan energi tersebut berkeadilan,” kata Menteri ESDM saat menghadiri diskusi tentang teknologi energi baru terbarukan di Jakarta, Kamis (22/2).

Jonan juga mengatakan bahwa masyarakat di Indonesia banyak, dan luas wilayah Nusantara di antaranya sulit dijangkau.

“Apakah bisa mewujudkan bauran energi lebih dari 23 persen pada 2025? Jawabannya bukan bisa atau tidak melainkan, bukan hal yang mudah untuk itu. Tapi kami sudah mempersiapkan itu semua dari sekarang,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut Jonan juga membuka peluang bekerjasama dengan perwakilan perusahaan Bulgaria untuk mengembangkan EBT. Sebab, Bulgaria menawarkan pengembangan EBT tenaga surya yang mampu dioptimalkan di wilayah Nusantara yang sulit dijangkau.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan terus mendorong EBT di Indonesia untuk memenuhi target bauran energi EBT sebesar 23 persen pada 2025.

Pemerintah terus menggenjot pemanfaatan EBT sebagai tulang punggung energi nasional. Sebagai gambaran, bauran EBT meningkat rata-rata 0,54 persen setiap tahun. Pada tahun 2016 capaian bauran EBT sebesar 7,7 persen.

Angka ini lebih besar dari tahun 2015 (6,7 persen), 2014 (6,4 persen) dan 2013 (5,3 persen). Sementara, untuk triwulan II tahun 2017 melebihi target, di mana energi panas bumi dan EBT lainnya mencapai 5,23 persen (target 4,96 persen) dan bauran energi dari air mencapai 8,07 persen (target 6,16 persen).

Lebih lanjut, Jonan mengatakan faktor lain yang harus diperhatikan adalah keterjangkauan harga oleh masyarakat untuk mewujudkan keadilan. Menurutnya, faktor ini jauh lebih penting.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara