Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyampaikan hasil pertemuan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Michael R. Pence, saat dia mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
Jonan mengaku memang yang menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan bilateral tersebut yakni mengenai peluang kerja sama di sektor energi.
“Perbincangan sektor energi dalam lingkup yang lebih makro sehingga diharapkan mampu meningkatkan perkonomian Indonesia,” jelas Jonan secara tertulis, Jimat (21/4)
Jonan menambahkan akan mengoptimalkan US Power Working Group for Indonesia. Kelompok bisnis di sektor ketenagalistrikan ini terbentuk sejak tanggal 25 September 2015.
“Saya akan terus menjalin kerja sama melalui kelompok bisnis yang sudah dibentuk ini, terutama karena kita juga memiliki target peningkatan rasio elektrifikasi hingga 99 persen di 2019 dan 100 persen di 2020,” tuturnya.
US Power Working Group for Indonesia sendiri beranggotakan 42 perusahaan dan 11 badan Pemerintah AS. Kelompok bisnis ini dibentuk guna mendukung program 35.000MW yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Selain subsektor Ketenagalistrikan, lanjut Jonan, Amerika Serikat juga ingin menjajaki kerja sama di subsektor Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Pada subsektor EBT juga telah terjalin kerja sama melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. Diharapkan terjalin terjalin kerja sama yang lainnya juga di EBT ini,” lanjut Jonan.
Sementara itu, Pence menegaskan kunjungan kali ini akan meningkatkan kemitraan strategis antara kedua negara. “Kami ingin memprioritaskan Indonesia sebagai rekan bisnis di sektor energi,” ungkap Pence.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid