NTT, aktual.com – Usai melakukan panen perdana ikan kerapu di Labuan Kelambu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi NTT, Ganef Wurgiyanto didampingi Kadis DKP Kabupaten Ngada, Korsin Wea, Camat Riung Alfian, Kapolsek Riung, Aipda. Stefanus Kodo dan Babinsa di wilayah Desa Sambinasi Raya Stefanus Fino serta dua orang anggota DPRD Kabupaten Ngada yakni, Joseph Bei dan Heri Mane dan deluruh masyarakat Desa Sambinasi Barat, melakukan dialog bersama masyarakat di wilayah Desa Sambinasi Barat, Senin (14/6) kemarin.

Dihadapan masyarakat di wilayah Desa Sambinasi Barat, Kecamatan Riung, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi NTT, Ganef Wurgiyanto menyampaikan, bisnis ikan kerapu merupakan bisnis yang menjanjikan, dimana baru satu setengah tahun kita sudah bisa panen ikan kerapu dengan bobot 3 kilogram. Kita merubah pola dalam berbisnis, kita bukan berbisnis ikan mati tetapi bisnis ikan hidup.

Dan ikan kerapu ini, lanjut Ganef akan diekspor keluar negeri. Hari ini juga saya membawa pihak pemasaran untuk membawa ikan kerapu hidup ini dari Riung-Kabupaten Ngada menuju Labuan Bajo dan diteruskan ke Bali dan dari Bali akan di ekspor ke Hongkong.

Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Ngada, Joseph Bei memberikan perhatian khusus kepada pihak pengelola budidaya ikan kerapu dalam hal ini Koperasi Waning Baar serta masyarakat diwilayah Desa Sambinasi Barat (Sambar) agar apapun yang telah diberikan oleh pemerintah, baik itu pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTT maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada harus dijaga dan dirawat secara baik.

Politisi dari Partai NasDem asal Kabupaten Ngada menyampaikan, dalam membudidayakan ikan kerapu yang berada di Labuan Kelambu tepatnya di Desa Sambinasi Barat ini, tidak hanya para pihak Koperasi Waning Baar saja, namun seluruh masyarakat yang berada di wilayah Desa Sambinasi Barat sehingga bisa meningkatkan sumber perekonomian warga yang berada di wilayah desa ini.

“Oleh karena itu para pengurus Koperasi Waning Baar yang telah dipercayakan oleh Pemerintah Provinsi NTT untuk membudidayakan ikan kerapu ini, jangan tebang pilih dalam merekrut anggota dan pengurus Koperasi Waning Baar, bila perlu semua warga masyarakat Desa Sambinasi Barat ini masuk sebagai anggota di dalam Koperasi Waning Baar ini,” ungkapnya.

Joseph menambahkan, pihak Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) telah hibahkan keramba ikan kerapu ini kepada masyarakat di wilayah Desa Sambinasi Barat, namun perlu diingatkan kembali pihak Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah tetap memberikan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap keramba ikan kerapu yang berada di Labuan Kelambu ini.

“Tidak ada yang bilang ini punya saya dan ini punya dia. Tidak ada kalimat yang keluarkan Saya dan Dia, semuanya ini milik bersama-sama dan harus dijaga dan dirawat secara bersama. Untuk menghindari kalimat Saya dan Dia, tentunya bangun soliditas secara bersama. Dan saya ingatkan jangan ada masalah yang di laut di bawa ke darat, artinya kalau mau pergi ke laut pergi bersama begitupun sebaliknya kalau mau pergi ke darat pergi bersama,”tegasnya.

Sementara itu Kadis DKP Kabupaten Ngada Korsin Wea mengatakan, akhir-akhir ini saya mendapat informasi meningkatnya aktivitas pemboman ikan, itu prilaku destruktif atau ilegal fising. Ini merupakan prilaku menangkap ikan tidak dengan cara yang ramah berbagai cara dilakukan baik itu bom ikan maupun menggunakan potasium dan sebagainya, hal itu tidak boleh ada di wilayah perairan laut Utara ini khususnya di wilayah Desa Sambinasi Barat.

Oleh karena itu, lanjut Korsin peran warga masyarakat Desa Sambinasi Barat ini harus menjaga dan mengawasi secara baik, karena jika hal itu terjadi maka biota laut kita akan rusak, untuk memulihkan biota laut yang sudah rusak itu tentunya membutuhkan waktu yang sangat panjang. Dan kegiatan destruktif itu bukan hanya terjadi di Utara saja, namun di wilayah selatan pun sering terjadi juga.

“Kita harus ingatkan apa yang kita nikmati hari ini, merupakan pinjaman dari anak cucu kita dan kita harus kembalikan secara baik atau lebih baik lagi,”imbuhnya.

Oleh karena itu, kata dia  pihaknya berharap agar masyarakat Desa Sambinasi Barat membangun kesadaran secara bersama untuk menjaga ketat laut di wilayah Utara ini sebaiknya.

“Perlu diketahui bahwa Kabupaten Ngada merupakan daerah destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo. Dan wilayah Labuan Bajo sebagai pintu masuk dan objeknya ada di wilayah kita ini,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Tatap Redaksi