Bandung, Aktual.com — Guru Besar Universitas Padjadjaran yang juga pejuang nasional bidang bahasa Indonesia, Jusuf Sjarif Badudu meninggal dunia. Almarhum dikebumikan dengan cara militer di Taman Makam Pahlawan, Cikutra, Bandung, Jawa Barat Minggu (13/3) siang.

Anak ke-6 almarhum, Rizal Indrayana Badudu mengatakan, ayahnya mempunyai impian menjadikan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu. Cita-cita itu pun muncul setelah mendalami Bahasa Indonesia dan meninggalkan bidang yang disukainya, Ilmu Pasti Alam.

Sejak usia 15 tahun, almarhum memang sudah menekuni bidang pendidikan dengan mengajar di Poso, Sulawesi. Hingga akhirnya memutuskan hijrah ke Pulau Jawa yang merubah semua hidupnya untuk mencintai dunia bahasa.

“Setelah dari Poso, beliau melanjutkan sekolah ke Makassar dan setelah itu meminta ditempatkan di Jawa. Beliau dipindah ke Jawa namun mendapat tugas untuk mendalami bidang bahasa, yang sebetulnya tidak diinginkannya. Tetapi karena keinginannya untuk maju dan ingin ke tanah jawa beliau menerima penugasan itu,” kata Indrayana usai prosesi pemakaman.

Setelah itu, kecintaan kepada Bahasa Indonesia terus tumbuh hingga mengantarkan JS. Badudu mendapat banyak penghargaan, karena keilmuannya berkontribusi besar buat negara. Pengabdian ini berlanjut sampai 2005 pada usai 80, sudah menulis 70 jilid buku dalam 40 judul buku Pelajaran Bahasa Indonesia.

“Beliau ahli dalam morfologi. Beliau dirasakan masyarakat melatih dan mengedukasi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Beliau mengatakan bahwa peran bahasa Indonesia dalam mempersatukan rakyat Indonesia itu penting, karena tanpa itu sulit menyatukan lebih 700 suku di Indonesia,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: