‘Jubir FPI Bantah Aksi Bela Islam III Upaya Kudeta’
Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman membantah bahwa aksi bela Islam III adalah gerakan politik yang bertujuan untuk mengkudeta kepemimpinan presiden Joko Widodo. Pasalnya menurut Munarman, kudeta hanya dapat dilakukan oleh kelompok bersenjata.
“saya mau katakan dulu definisi kudeta. Definisi kudeta itu adalah militer bersenjata yang melakukan kudeta. Justru kalau kita lihat ya, tidak ada satu pun kekuatan bersenjata.” ujar Munarman dalam konferensi pers Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI (GNPF-MUI) dikawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jum’at (18/11).
Justru, menurut Munarman, pemerintah lebih berpotensi untuk melakukan kudeta, “jadi pemerintah pecah, diambil alih oleh kekuatan yang satunya lagi. Nah, itu kudeta. Kita ini rakyat, umat, ingin menuntut supaya Indonesia hukumnya tegak, lurus. Tidak ada motif-motif seperti itu. Jadi kalau mereka ketakutan, berarti mereka sendiri yang merasa bahwa mereka bersalah sebetulnya, melanggar konstitusi dan melanggar hukum.”
“Jadi tidak boleh dilarang. Konstitusi dan undang-undang menjamin kebebasan berserikat, kebebasan berkumpul, kebebasan menyatakan pendapat.”
Selain itu, Munarman juga membantah adanya tuduhan yang dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatakan bahwa massa aksi pada aksi bela Islam II adalah massa bayaran.
“Saya kira sumber yang dinyatakan oleh Ahok, itu adalah sumber yang tidak tepat.” tegasnya.
Munarman juga menegaskan, bahwa tidak ada yang mensponsori aksi tersebut. Bahkan, ia mengatakan rekening GNPF-MUI terbuka bagi publik.
“Jadi saya mau bantah, tidak ada yang mensponsori. Anda perlu tahu, di rekening GNPF yang kita buka secara resmi terbuka untuk umum, itu sekarang kalau di print out, yang transfer ke rekening itu, lembaran untuk mem-print out itu saja sudah tujuh ribu lembar.”
“Jadi tidak ada satu kelompok pun yang mengendalikan ini. Ini yang mau saya clear kan ini.” tutupnya.
Untuk diketahui,GNPF-MUI dalam konferensi persnya menyatakan akan kembali melakukan aksi bela Islam III pada 2 Desember 2016 mendatang.
Laporan: Chienk
Video/Aktual.com: Tino Oktaviano